Dakwah Buat Remaja

Dakwah Kepada Remaja Supaya semakin mudah dalam menjalani hidup dan menuju ke jalan Islam... Semoga bermanfaat[]

Nasihat Ibrahim bin Adham untuk ahli maksiat

mungkin kamu pernah didatengin sama temen yang doyan maksiat. tapi, tahu-tahu dia ngomong gini sama kamu: "Gue tau itu salah, tapi gimana cara gue berhenti?"
nah, kalo kamu punye temen lantas dia curhatnya begitu, jawaban Ibrahim bin Adham kayaknya top banget buat jadi inspirasi. urusan nasehatin orang, Ibrahim bin Adham ngerti banget soal psikologi manusia. contohnya kisah berikut ini.

"Yang terakhir, kalau malaikat zabaniyah mau menggiringmu ke neraka di hari kiamat, kamu jangan mau. tolak dia mati-matian, dan jauhi dia."
Lama Jahdah terdiam. wajahnya tertunduk, seolah ada burung bertengger di kepalanya. lalu, perlahan butir-butir bening mulai bergulir dari sudut matanya. Jahdar, coeok tulen yang doyan maksiat, menangis penuh penyesalan.
"Cukup....cukup wahai Aba Ishak! jangan kamu teruskan lagi! saya nggak sanggup mendengarnya. saya janji, mulai saat ini saya bakal istighfar dan taubat nasuha pada Allah."
Jahdar memang menepati janjinya. sejak pertemuan itu, ia benar-benar berubah.
Kita kayaknya juga perlu begitu kalo ada kawan-kawan yang agak nyasar jalan hidupnya. menghadapi yang kayak gitu, sikap berempati perlu, lho! karena Allah melarang kita menganggap diri kita suci. bahkan, ada ulama bilang, dosa itu malah bisa bikin manfaat kalo bikin pelakunya jadi kapok dan nggak mau balik lagi.
so, jangan pernah menganggap diri kita lebih baik dari orang lain, ya.

cat: Entri ini belum selesai. masih dalam tahap perkembangan.


Kisah Ibrahim bin Adham dan Do'a gak maqbul

Masih suka bingung, kenapa sih, meski kita udah do'a, tapi rasanya kok, Allah belum kabulkan juga, ya? selain ada kemungkinan ditunda dan dialihkan(Q.S. Al-Mukmin (40):60). ada bagusnya kita dengerin tipsnya Ibrahim bin Adham tentang beberapa alasan kenapa do'a kita belum juga dikabulkan oleh Allah SWT.
Ceritanya gini. suatu hari, Ibrahim singgah di suatu kampung. orang-orang kampung yang udah pernah denger reputasinya, berduyun-duyun mendatangi Ibrahim. biasalah, namanya juga udah Seleb di dunia Sufi, jadi orang-orang kampung pada pengen dapet ilmu dari Ibrahim.
Cuma, nggak seperti sebelum-sebelumnya, kali ini Ibrahim nggak bisa menghindar. nah, pertanyaan yang paling banyak diajukan sama orang kampung itu adalah: "Wahai Ibrahim, rasanya kami udah capek berdo'a dan berdo'a, tapi kok, rasanya Allah belum kabulkan juga. bukankah Allah udah janji kalo kita berdo'a, pasti bakal dikabulkan? kenapa, ya?"
Ibrahim terdiam sejenak. lalu, keluarlah jawabannya yang termashyur.
"Kamu tahu kalau Allah itu Tuhanmu, tapi kamu nggak menta'ati-Nya. kamu baca Al-Qur'an, tapi kamu nggak mengamalkannya. Kamu tahu, setan musuh yang nyata bagimu, tapi kamu malah mengikuti jalannya. kamu tahu, kalau pada diri Rasulullah SAW terdapat teladan yang baik, tapi kamu malah meninggalkan sunnahnya. kamu ingin masuk surga, tapi kamu nggak beramal untuk mendapatkannya. kamu takut sama api neraka, tapi kamu nggak menghalangi dirimu untuk menumpuk dosa. kamu meyakini kalau kematian pasti datang, tapi kamu nggak nyiapin diri untuk menghadapinya. kamu menyibukkan diri untuk mencari kesalahan orang lain, tapi nggak pernah melihat kesalahan sendiri. kamu makan dari apa yang Allah karuniakan kepadamu, tapi kamu nggak pernah bersyukur pada-Nya. kamu melihat pemakaman, tapi kamu nggak mengambil pelajaran darinya."
yang jelas, nasehat itu udah cukup bikin orang kampung itu menangis tersedu-sedu. umumnya, mereka langsung sadar dan malu. kok berani-beraninya ya, nyalahin Allah?
Nah, kayaknya sebagian kita kebanyakan gitu, ya? biasanya menuntut Allah SWT. nggak sedikit dari kita yang mencak-mencak dan ngomong gini, "Huh! saya kan udah do'a. katanya Allah janji mau ngabulin. nyatanya?"
Allah emang bener janji. tapi jangan lupa, tuh ayat ada syaratnya. di ayat seterusnya dibilang, "...dan hendaklah mereka memenuhi seruan-Ku..."
jadi gimana? masih mau meradang karena do'a nggak dikabulin sama Allah?
Ngaca dulu deh!

Terakhir, masih ada satu lagi kisah Ibrahim bin Adham yang lebih seru! tunggu, ya....

Kisah Ibrahim bin Adham dan Buah Delima

Seperti yang saya janjikan, saya akan memberikan kisah lain dari Ibrahim bin Adham.
Dalam pengembaraannya, Ibrahim melakukan berbagai cara yang halal agar hidupnya berlanjut. Ia pernah jadi kuli pemecah biji gandum agar dapat memperoleh tepung untuk dibuat roti. begitu roti masak, rotinya nggak dimakan sendiri, tapi dibagikan pada fakir miskin.
Ia juga sibuk jadi pencari kayu bakar dan dijualnya ke pasar. Uang yang ia dapat, bukan cuma buat dirinya, tapi dibagi-bagikan pada fakir miskin. Alhasil, sifat-sifatnya yang penyantun dan jujur itu membuat nama Ibrahim bin Adham jadi buah bibir di kalangan masyarakat.
Uniknya, Ibrahim sendiri lebih suka menghindar. jadi, wartawan infotainment 'Baghdad Channel' misalnya, susah banget bikin wawancara sama dia. Becandanya begitu. tapi yang jelas, meski diomongin, banyak orang yang nggak tahu, kayak apa sih, Ibrahim bin Adham itu?
pada suatu hari, Ibrahim berniat ganti profesi. maka, ia pergi ke suatu tempat yang letaknya jauh dari kota, dan melamar menjadi penjaga kebun buah-buahan milik seorang kaya. berbulan-bulan lamanya Ibrahim kerja di sana, majikannya itu jarang datang ke kebun. wajar aja, namanya orang kaya, bisnisnya pasti banyak. tapi, suatu siang, sang majikan pergi ke kebunnya. ia lalu menyuruh Ibrahim mengambilkan beberapa buah delima yang masak dan manis.
Ibrahim buru-buru memetik delima-delima yang bergelantungan, dan segera menyerahkannya pada sang tuan. tanpa melihat lagi, sang tuan segera menggigit buah itu, dan...
"Phhuuuuiiiih! lho, kok masam sekali? hei, aku bilang ambil yang manis. ayo, ambil lagi buah delima yang lain!"
tanpa bicara, Ibrahim segera memetik kembali buah delima yang dimaksud, dan lagi-lagi sang tuan mendapatkan buah yang mentah dan masam.
dengan kesal ia berkata pada Ibrahim, "Hei, sudah berbulan-bulan kamu bekerja di kebun ini, tapi memilihkan delima yang masak dan manis saja kamu nggak becus. bagaimana sih kamu ini?"
"Oh, begini Tuan," jawab Ibrahim dengan tenang, "Tugas saya cuma menjaga kebun ini agar tidak dirusak oleh hewan atau supaya tidak diganggu oleh pencuri. terus terang saja, saya sama sekali tidak pernah makan buah-buahan itu. jadi, saya nggak tahu gimana rasanya buah delima asam maupun manis."
sang majikan terbengong-bengong mendengar jawaban aneh itu. selama ini, jangankan mencicipi, tukang-tukang kebun sebelumnya nggak jarang malah menjual buah-buahan itu tanpa sepengetahuannya. Dia lalu menatap tukang kebun itu dalam-dalam. sementara, yang ditatap berdiri tenang dengan cueknya. pasti bukan orang sembarangan nih, pikir sang pemilik kebun.
Aha! tiba-tiba sang pemilik kebun teringat sesuatu. sebagai tokoh masyarakat yang gaul, sudah lama ia mendengar gosip-gosip seputar sosok Ibrahim bin Adham! jangan-jangan...
"Dengan keteguhan dan kejujuran yang kamu miliki, hatiku berkata kamu pasti Ibrahim bin Adham! ya, kan? ya, kan?" serunya kegirangan.
Nah, sekarang giliran Ibrahim yang terkejut. aduh, ketahuan, deh! serba salah nih jadinya.
Tak lama sesudah peristiwa itu, Ibrahim bin Adham segera minta berhenti sebagai penjaga kebun. bukan karena minder, tapi karena ia merasa identitasnya udah ketahuan orang. padahal, ia adalah orang jujur yang sangat teguh memegang amanah. tapi, bener-bener karena Allah, bukan buat nyari pujian orang.
"Karena kamu udah tahu siapa aku," kata Ibrahim, "Maka aku berhenti." habis berkata itu, Ibrahim pun pergi berlalu.
bagaimana? masih kurang seru? masih ada kisah Ibrahim yang lain yang lebih seru! tunggu ya... akan kita bahas di entri yang lain...!

Kisah Ibrahim bin Adham

Kali ini kita berkenalan dengan seorang Aulia atau Orang Suci yang bernama Ibrahim bin Adham.
Sebelum terjun menjadi seorang sufi, dulunya ia adalah seorang pangeran dari Kerajaan Balkh, yang sekarang berada di wilayah negara Afghanistan. namanya juga pangeran, hidupnya pasti bergelimang kemewahan. udah gitu, lebih banyak santai dan hura-hura ketimbang ngurusin negara.
Enak ya? ternyata nggak juga! karena terlalu lama bermewah-mewahan, batin Ibrahim mulai gelisah. Ia ingin sekali mencari jalan untuk lebih dekat dengan Allah. tapi, bagaimana caranya? apa aja udah disediakan. mau apa aja tinggal dilayanin. bosen!
Waktu terus berlalu. dan sampailah Ibrahim pada jawal berburunya. sebagai pangeran, ia biasa berburu di padang rumput dan hutan-hutan , tentunya diiringi dengan seabreg punggawa, pengawal dan pelayan.
Pada suatu malam, ketika usai memperoleh hasil buruan yang besar, Ibrahim tertidur lelap di tendanya yang mewah. mendadak, ia mendengar suara seperti seseorang berjalan mondar-mandir di atas tendanya. spontan ia berteriak, "Siapa kamu? Apa yang kamu lakukan di situ?"
Suara itu menjawab, "Aku sedang mencari untaku di sini!"
"Apa? Gila kamu! mana mungkin mencari unta di atas tenda seperti ini?'
"Lho, kamu juga," balas suara itu, "Mana mungkin kau akan menemukan Allah di atas kemewahan seperti ini?"
Suara itupun tba-tiba menghilang. Ibrahim terpana. kata-kata itu langsung nancep di hatinya, nyangkut dalem banget nembus hatinya!
Iya juga, kan? kalau cuma diam di atas kemewahan, nggak tahu bagaimana penderitaan di luar sana, bagaimana ia akan lebih mengenal dan merasakan nikmat-nikmat Allah?
Bener juga, ya? Kita bisa tahu nikmat kekayaan, karena tahu rasanya kemiskinan. tahu nikmatnya sehat, karena sudah pernah merasakan sakit. begitu seterusnya. itulah kira-kira yang berputar-putar di pikiran Ibrahim.
Setelah itu, Ibrahim langsung jadi Be-Te! spontan ia bangkit dan meninggalkan tenda mewahnya malam itu juga, dengan cara diam-diam. sejak saat itu, ia memustuskan untuk pergi mengembara di jalan Allah. ia tinggalkan hidupnya yang mewah dan pergi mengembara mencari kebenaran sejati. yang hebatnya, sebagai mantan orang kaya, Ibrahim enjoy aja menikmati jalan hidup sederhana.
Tapi kalo buat kamu-kamu, cara begini bukan buat mentah-mentah ditiru! bis-bisa, ayah-ibu kita kumat sakit jantungnya. masa', kabur dari rumah bilangnya mau ngikutin jejak Ibrahim bin Adham. Asal!
Yang penting, niat Ibrahim yang mesti kita tiru: bersungguh-sungguh mencari kebaikan di jalan Allah! Belajar dengan tekun dan bikin Orang Tua bahagia, itu juga jalan Allah, lho!
Oke, kita akan bahas kisah-kisah Ibrahim bin Adham di lain waktu. masih banyak, lho! tunggu, ya....

3 Hari Lagi Dunia Kiamat!!!!!!!!


Ketika Tuhan memanggil para presiden dari tiga negara, AS, Cina, dan Indonesia untuk dimarahi. Dari Amerika muncul Barack Obama. Dari Cina datang Presiden Ma Ying-Jeou. Dari Indonesia diutus Boediono.

Setelah habis-habisan mencela tindakan pemimpin dunia ini, Tuhan menyampaikan bahwa Ia sudah muak dan memutuskan dalam tiga hari dunia akan kiamat. Tiga pemimpin ini disuruh kembali ke negaranya untuk menyampaikan keputusan Tuhan kepada rakyat mereka masing-masing.

Ketiga pemimpin pulang ke negara masing-masing sambil putar otak, bagaimana menyampaikan kabar buruk ini kepada rakyatnya.

Di depan Kongres Amerika dan disiarkan langsung di TV, presiden Obama mencoba menjelaskan: “Congressmen, ada kabar baik dan ada kabar buruk. Pertama kabar baik dulu. Tuhan itu benar-benar ada, seperti yang kita yakini. Kabar buruk : Tuhan akan memusnahkan dunia ini dalam tiga hari.”

Hasilnya payah, terjadi kerusuhan dan penjarahan di mana-mana.

Di depan Kongres Partai Komunis Cina, Ma Ying-Jeou memodifikasi taktik Bush : “Kamerad, ada kabar baik dan ada kabar buruk. Pertama kabar yang baik dulu. Ternyata Marx, Stalin, Ketua Mao dan para pendahulu kita salah, Tuhan itu benar-benar ada. Kabar buruk: Tiga hari lagi Tuhan akan mengkiamatkan dunia ini.”

Hasilnya lumayan, orang-orang Cina pada berlarian, heboh dan menangis ketakutan dan membanjiri tempat ibadah, hendak bertobat.

Yang paling sukses Boediono !

Di depan sidang paripurna DPR yang disiarkan langsung, ia tersenyum sumringah : “Saudara sebangsa dan setanah air, saya membawa dua kabar baik. Kabar baik pertama: “Sila pertama Pancasila kita sudah benar, Tuhan itu benar-benar ada.” Kabar baik kedua: “Dalam tiga hari semua masalah energi, pangan, kemiskinan, terorisme, dan penderitaan di Indonesia akan segera berakhir !”

Sukses besar, seluruh rakyat larut dalam pesta dangdutan dan pawai di mana-mana…….

Ciri orang berdasarkan cara kentutnya

1. orang goblok : orang yang menahan kentutnya berjam-jam

2. orang yang berwawasan luas : orang yang tau kapan akan kentut

3. orang sengsara : orang yang mau kentut tapi gak bisa

4. orang misterius : orang yang kalo kentut, orang lain pada gak tau

5. orang gugup : orang yang tiba-tiba menahan kentutnya saat kentut

6. orang sadis : orang yang kalo abis kentut, kentutnya suka dikibasin ke orang lain

7. orang pemalu : orang yang kalo kentut gak bunyi, tapi malu sendiri

8. orang strategis : orang yang menyembunyikan kentutnya dengan tertawa terbahak-bahak

9. orang bego : orang yang habis kentut, menghirup kentutnya lagi untuk mengganti kentut yang keluar

10. orang pelit : orang yang kalo kentut sedikit-sedikit

11. orang narsis : orang yang sering mencium kentutnya sendiri

12. orang ramah : orang yang senang mencium kentut orang lain

13. orang yang gak suka bergaul : orang yang kalo kentut sembunyi

14. orang atletis : orang yang kalo kentut sambil mengeluarkan tenaga dalam

15. orang jujur : orang yang ngaku kalo habis kentut

16. orang pinter : orang yang bisa menandakan bau kentut orang lain

17. orang sial : orang lain yang kentut, tapi selalu dia yang disangka kentut

18. orang musik : orang yang kentutnya berirama dangdut

Kisah Amru bin Al-Jamuh

Seorang tua dengan kakinya yang pincang bertekad untuk menginjak tanah Surga...

Amru bin Al-Jamuh adalah seorang pemimpin Yastrib (Madinah) jahiliyah dan pemuka bani Salimah. dia adalah salah satu orang terbaik di Madinah dan termasuk jajaran ksatria.
Pada zaman jahiliyah setiap orang terkemuka memiliki berhala untuk dirinya sendiri di rumah. ini dimaksudkan agar dia mendapat berkah pada waktu pergi dan kembali. mereka juga menyembelih hewan-hewan ternak untuk dipersembahkan kepada berhala-berhala supaya terhindar dari bencana.
Berhala Amru bin Al-Jamuh diberi nama Manaat, terbuat dari kayu pilihan yang terbaik. dia selalu berlebihan dalam merawatnya. selalu dipoleskan dengan bau-bauan yang semerbak lagi mahal harganya.
Telah lewat 60 tahun usia Amru bin Al-Jamuh tatkala bias cahaya iman membanjir di rumah-rumah di Yastrib. rumah demi rumah terang melalui tangan Mush'ab bin Umair. Di tangan Mush'ab pula 3 anak Amru bin Al-Jamuh memeluk Islam. mereka adalah Mu'awwadz, Mu'adz, Khalad, juga teman sebaya mereka, Mu'adz bin Jabal. ibu mereka, Hindun pun memeluk Islam. tapi dalam hal ini Amru tak tahu-menahu sedikitpun tentang keimanan mereka.
Hindun melihat betapa penduduk Yastrib pada umumnya telah memeluk Islam, demikian pula para pemimpin yang dulu berada dalam kemusyrikan, kecuali suaminya dan beberapa orang saja.
Hindun sangat mencintai dan menghormati suaminya. dia khawatir suaminya mati dalam kekafiran sehingga menjadi penghuni Neraka.
Pada waktu yang sama, Amru bin Al-Jamuh juga khawatir anak-anaknya keluar dari agama nenek moyang mereka lalu mengikuti da'i baru, Mush'ab bin Umair, yang dalam waktu singkat berhasil memalingkan banyak orang dari agama nenek moyangnya ke dalam agama Muhammad.
Berkata Amru kepada istrinya, "Hindun, waspadalah jangan sampai anak-anak kita bertemu dengan orang itu(Mush'ab bin Umair) sampai kita bisa memutuskan sikap tentang agama baru yang dibawanya."
Istrinya menjawab, "Aku telah mendengar, aku akan patuh. tapi, maukah engkau mendengarkan dari putramu, Mu'adz, tentang apa yang telah disampaikan orang itu?"
Amru kaget setengah mati. "Celaka! apakah Mu'adz telah keluar dari agamanya tanpa kuketahui?!"
Istri yang setia itu iba melihat suaminya. katanya dengan hati-hati, "Tidak. tapi dia hadir dalam beberapa pertemuan yang diadakan oleh orang itu, ia hafal tentang ajaran yang dikatakannya."
"Panggil di kemari!" perintah Amru.
setelah Mu'adz datang, dia berkata, "Coba ceritakan padaku apa yang dikatakan oleh orang itu."
Mu'adz lalu membaca surat Al-Fatihah, yang membuat Amru terpesona mendengarnya. katanya,"Alangkah bagusnya kata-katanya. alangkah indahnya. apakah semua kata-katanya seperti itu?"
"Bahkan lebih baik lagi dari itu, ayah," jawab Mu'adz. "Maukah ayah mengikuti dia? semua kaum ayah sudah membai'atnya," bujuknya.
Orang tua itu terdiam sejenak, kemudian berkata, "Aku tidak akan berbuat sesuatu sampai mendengar pendapat Manaat."
Mu'adz berkata,"Apa yang dikatakan oleh Manaat, ayah? dia hanya sebatang katu yang bisu. tidak berakal dan tak bisa berbicara!"
Amru marah bukan main . "Kukatakan kepadamu, aku tidak akan memutuskan sesuatu tanpa petunjuk Manaat!"
Amru bin Al-Jamuh pergi menemui berhalanya, Manaat, sebagaimana kebiasaan para pemimpin musyrikin. mereka biasa mendudukkan seorang wanita tua untuk menjawab sesuatu yang hendak ditanyakan. menurut mereka, jawaban wanita tua itu adalah ilham dari berhala mereka.
Dengan sebelah kakinya yang sehat, Amru berdiri tegak--sebab sebelah kakinya yang lain pincang--. dia melakukan pemujaan dengan sebaik-baiknya kemudian berkata,"Wahai Manaat, tak kuragukan lagi bahwa engkau tahu betapa da'i dari Makkah itu tidak akan berbuat jahat kepada siapapun kecuali kepadamu. dia datang kemari untuk melsrsng kami menyembahmu. aku tak mau membai'at dirinya kendati darinya kudengar kata-kata yang baik, kecuali setelah mendapat persetujuanmu. berilah aku petunjuk."
Manaat membisu tanpa jawaban. Amru melanjutkan kata-katanya, "Barangkali engkau marah, padahal aku tidak berbuat sesuatu yang menyakitimu . tak apalah, aku akan meninggalkanmu untuk beberapa hari sampai marahmu reda."
Anak-Anak Amru bin Al-Jamuh tahu bahwa ayah mereka sangat terikat dengan Manaat. dirinya lama-kelamaan menjadi bagian dari berhalanya itu. namun, mereka juga mengerti bahwa hati ayahnya mulai goyah. kewajiban merekalah untuk mengikis habis kepercayaan sesat ayah mereka sampai ke akar-akarnya. itulah jalan yang akan mengantarnya menuju iman.
pada akhir malam, anak-anak Amru bin Al-Jamuh bersama kawan mereka, Mu'adz bin Jabal, pergi ke tempat penyimpanan Manaat. mereka memindahkan patung tersebut dari tempatnya ke tempat sampah Bani Salimah tanpa diketahui oleh siapapun.
Ketika keesokannya Amru berjalan dengan perlahan-lahan ke tempat Manaat untuk memberikan penghormatan, didapatinya berhalanya itu lenyap. dengan bingung, dia berteriak, "Celaka! Siapa yang mengganggu Tuhan kami tadi malam??!"
Tak ada yang menjawab.
Dia mencarinya dengan kemarahan yang meluap-luap di dalam dan di luar rumah. akhirnya, di melihat Manaat terjungkir di lubang sampah dan penuh kotoran.
dengan penuh hormat diambilnya patung itu, dibersihkannya dari kotoran, dan diolesnya dengan wewangian. dia menggumam jengkel, "Demi Allah, kalau aku tahu siapa yang melakukan hal ini terhadapmu, niscaya akan kuhajar dia!"
Malam kedua. anak-anak Amru bin Al-Jamuh kembali memindahkan Manaat seperti kemarin. Pagi hari ketika orang tua itu mencarinya, ditemukan lagi Manaat di lubang sampah. seperti kemarin juga, patung itu diambil, dibersihkan, dimandikan, lalu diberi wewangian.
hal yang sama terus berulang setiap hari sampai terasa sesak dada Amru bin Al-Jamuh. akhirnya pada suatu malam sebelum tidur di mengambil pedangnya. digantungkannya di leher Manaat seraya berkata, "Hai Manaat, demi Allah aku tidak tahu siapa yang mengerjaimu setiap malam. kalau engkau benar-benar membawa kebaikan, maka hindarkan dirimu dari kejahatan yang dilakukan orang-orang terhadapmu. ini pedang untukmu."
Setelah orang itu terlihat nyenyak, anak-anaknya pergike tempat Manaat. mereka mengambil pedang dari lehernya kemudian mengikatnya bersama bangkai anjing. sesudah itu dilemparkan ke tempat pembuangan sampah Bani Salimah yang penuh dengan kotoran dan sisa-sisa makanan.
pagi harinya sewaktu tak melihat Manaat di tempatnya, Amru bin Al-Jamuh langsung menengok ke tempat sampah. dengan geram dia berkata, "Demi Allah kalau engkau Tuhan, kau tak akan terikat bersama bangkai anjing!"
Tak lama kemudian, dia memeluk Islam.
Amru bin Al-JAmuh telah merasakan manisnya iman. dia sangat menyesal setiap kali teringat masa-masa hidupnya dalam kemusyrikan. kini disongsongnya agama barunya dengan sepenuh jiwa raga. dipersiapkan diri, harta, dan anak-anaknya dalam ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.
tidak lama setelah itu terjadi perang uhud. Amru bin Al-Jamuh melihat ketiga anaknya bersiap menghadapi musuh-musuh Allah. Mereka mondar-mandir laksana singa hutan mencari mangsa. semangat mereka menyala-nyala, rindu untuk mati sebagai syuhada' lalu mendapatkan kemenangan dan ridha Allah.
suasana tersebut membangkitkan semangat Amru bin Al-Jamuh. orang tua itu juga mempersiapkan diri untuk menyertai anak-anaknya berjihad di bawah panji Rasulullah.
Namun, ketiga anaknya sepakat melarang. dia adalah seorang lanjut usia, di samping itu juga cacat --kakinya pincang--. Allah membebaskan orang-orang semacam dia dari kewajiban berjihad menegakkan Islam. hal ini tertera dengan jelas di dalam Al-Qur'an. kata mereka, "Wahai ayah. Allah membebaskan dirimu dan orang-orang cacat sepertimu. mengapa ayah memaksakan diri?"
Marah betul orang itu mendengar larangan anaknya. dia langsung mengadu kepada Rasulullah. katanya, "Wahai Nabiyullah, anak-anak saya melarang saya turut serta dalam amal kebaikan hanya karena kepincangan saya. Demi Allah, saya berharap dapat menginjak tanah surga dengan kaki saya yang pincang ini."
Rasulullah meminta kepada anak-anak Amru agar membiarkan ayahnya. "Barangkali Allah Azza wa Jalla akan mengaruniainya syahadah."
Mereka lalu merelakan ayahnya melaksanakan niatnya.
Tatkala tiba wakt berangkat, Amru berpamitan kepada istrinya dengan nada seperti orang yang tidak akan kembali lagi. kemudian dia menghadap ke arah kiblat seraya berdo'a, "Ya Allah, karuniailah aku syahadah. jangan kembalikan aku kepada keluargaku dengan membawa kekecewaan.
dia berangkat dengan dibentengi ketiga anaknya dan orang-orang Bani Salimah.
ketika api perang mulai berkobar dan orang-orang mulai terpencar dari Rasulullah, Amru bin Al-Jamuh melompat dengan kakinya yang sehat seraya berteriak-teriak seperti orang kesurupan, "Aku rindu kepada Surga! aku rindu kepada Surga!"
Putranya, Khalid, tak lepas menyertai di belakangnya. berdua mereka berjuang membentengi Rasulullah sampai gugur sebagai Syuhada'.
Usai perang, Rasulullah kembali ke medan untuk mencari jenazah para syuhada', untuk dimakamkan sebagaimana mestinya. kepada para sahabat, beliau berkata, "Biarkan mereka dikubur dengan darah yang melumuri tubuh. akulah yang akan menjadi saksi atas mereka."
Beliau melanjutkan, "Tak ada seorang muslim pun yang terluka fi sabilillah kecuali di datang pada hari kiamat dengan darah mengalir. warna darahnya seperti za'faran dan baunya seperti kesturi."
kata Rasulullah lagi, "Kuburkanlah Amru bin Al-Jamuh bersama Abdullah bin Amru. kedua insan itu saling berkasih sayang dan berhati bersih selama di dunia."
Semoga Allah meridhai Amru bin Al-Jamuh serta para sahabat-sahabatnya, para syuhada' uhud. semoga mereka diterangi cahaya dalam kubur mereka.

Nah, orang tua saja bisa seperti itu, kenapa kita tidak?


About Me

Assalamu'alaikum wr.wb

Nama saya Muhammad Afifuddin Alfakkar, biasa dipanggil Addin. Sering dibilang orang, bahwa saya itu orangnya kocak, humoris, serius, super sibuk, aneh, misterius. tapi, itu menurut orang. menurut saya, saya menjalani kehidupan dengan menjadi diri sendiri. itu saja.

dalam blog ini, saya ingin berbagi pengetahuan dengan kalian semua. pengetahuan dari buku catatanku, dari koleksi bukuku, dan lain sebagainya. tentunya, dalam menulis blog ini saya tidak ingin copy paste dari internet, tapi dengan keringat saya sendiri.

kalian juga bisa memberi kritik, komentar, saran, pendapat, dan lain sebagainya tentang blog milikku. Terimakasih.


Info Lain: Saya Lahir di Yogyakarta, 3 Juni, 1996(masih remaja, lho ^_^). jenis kelamin saya laki-laki(sudah jelas, kan?). saya tinggal di Komplek Perumahan Batan Indah, blog G nomor 55. untuk menghubungi saya bisa lewat telefon rumah: 021-7560631, dan Handphone: 081310710602.


Sekolah:

umur 4-5 tahun bersekolah di TK Dzaratul Muthmainnah(2 tahun)

umur 6-12 tahun bersekolah di SDN Batan Indah(6 tahun)

umur 12-? tahun bersekolah di SMPIT Insan Harapan(belum lulus, masih kelas 8)


My Facebook

KIsah Abu Muslim Al-Khaulani

Pada beberapa entri sebelumnya, saya sudah berjanji untuk memberikan kisah tentang para wali Allah. nah, saya akan memberikan kisah tentang seorang Wali Allah yang bernama Abu Muslim Al-Khaulani yang nggak mempan dibakar api. berikut kisahnya....

Abu Muslim adalah nama panggilan dari Abdullah bin Tsaub yang berasal dari Yaman dan terhitung tabi'in alias pengikut sahabat Nabi. Sebetulnya, saat Nabi Muhammad masih hidup, da'wah Islam sudah sampai di negeri Yaman. nah, tanpa bertemu dengan Nabi Muhammad, dia menyatakan dirinya beriman dan masuk Islam.
Setelah Nabi Muhammad wafat, banyak orang yang mengaku Nabi. salah satunya Aswad bin Qais Al-Ansi. suatu hari, Abu Muslim ditangkap dan diinterogasi oleh Aswad.
"Kamu Mau bersaksi gak, kalau aku ini Rasul Allah?"
"Aku nggak denger" jawab Abu Muslim kalem.
"Apa kamu bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah?"
"Ya, tentu" jawab Abu Muslim mantap.
Aswad langsung dongkol. dia tanya lagi, dan dijawab dengan jawaban yang sama. Akhirnya, Aswad menyuruh anak buahnya membuat kobaran api dan melemparkan Abu Muslim ke dalamnya.
Ajaibnya, Abu Muslim tak terbakar sama sekali. sampai bara habis, tak secuil pun tubuh Abu Muslim tersentuh oleh api. Aswad ketakutan. sambil berjalan tenang , Abu Muslim melangkah keluar dari onggokan bara api. giliran beliau yang bicara dengan Aswad. "Kamu pergilah dari sini, kalau tidak, teman-teman saya akan membunuhmu!"
Tanpa banyak bicara, Aswad buru-buru ngacir sambil ketakutan.
Nah, setelah kejadian itu, Abu Muslim pergi ke Madinah. saat itu, Abu Bakar sudah menjadi Khalifah. Abu Muslim masuk ke Masjid dan shalat. Umar bin Khattab yang melihat kedatangan Abu Muslim. Dengan feeling yang tajam, Umar melihat ada sesuatu yang istimewa dari orang yang baru datang itu. maka, buru-buru dia samperin Abu Muslim dan bertanya,
"Dari mana kamu datang?"
"Dari Yaman" jawab Abu Muslim.
"Wah, mungkin kamu yang dibakar hidup-hidup sama di Nabi palsu itu, ya?
Ya, tentu saja kabar ajaib itu dengan cepatnya merebak ke seantero tanah Arab. Tapi, begitu identitasnya ketahuan, Abu Muslim mengelak dengan halus.
"Oh, saya pikir Anda keliru, Amirul Mukminin," jawab Abu Muslim, "Setahu saya, dia adalah Abdullah bin Tsaub,"
Tentu saja Abu Muslim nggak bohong, karena itu memang itu nama aslinya. hanya saja, feeling Umar nggak bisa dikibuli. kini, Ia mendesak,"Semoga Allah memuliakan kamu. dia itu, kamu juga, kan?"
Dicecar kayak gitu, akhirnya Abu Muslim nggak bisa mungkir lagi. SAmbil menunduk, ia menjawab, "ya".
mendengar jawaban itu, Umar langsung memeluk Abu Muslim sambil menangis. Dibawanya Abu Muslim menghadap Abu Bakar, sambil berkata,
"Segala puji bagi Allah SWT yang belum mewafatkanku, sehingga aku diperlihatkan dari ummat Muhammad SAW yang diselamatkan dari api, sebagaimana yang terjadi pada Ibrahin a.s."
Dari cerita di atas, yang dapat kita ambil adalah sikap rendah hatinya yang biasanya susah kita lakukan ketika nama kita jadi buah bibir. tapi Abu Muslim bisa membuktikan kalau hal itu nggak ngaruh baginya. persoalan dia nggak mempan dibakar api bukan soal sepele dan enteng. bahkan, hal itu adalah mukjizat seorang Nabi sekaliber Ibrahim a.s. tapi, waktu ditanya Umar, dia mengelak dengan halus.
Jadi, kalau kita mau teladani sikap Abu Muslim, tirulah sikap rendah hatinya. apalagi buat kamu yang punya potensi jadi buah bibir banyak orang. bisa jadi karena kepintaran kita, prestasi kita, bisa membuat kita jadi buah bibir. tapi janagan lupa, disaat itu biasanya kita menjadi sombong. kalau udah sombong, kita akan celaka. gak mau celaka? yuk, jaga sikap rendah hati, seperti yang dimiliki Abu Muslim Al-Khaulani.

Foto binatang lucu~~~


------------------ Funny Stuff|Funny Scraps ------------------


------------------ Funny Stuff|Funny Scraps ------------------


------------------ Funny Stuff|Funny Scraps ------------------


------------------ Funny Stuff|Funny Scraps ------------------


------------------ Funny Stuff|Funny Scraps ------------------


------------------ Funny Stuff|Funny Scraps ------------------


------------------ Funny Stuff|Funny Scraps ------------------


------------------ Funny Stuff|Funny Scraps ------------------


------------------ Funny Stuff|Funny Scraps ------------------


------------------ Funny Stuff|Funny Scraps ------------------

Heaven Chat room

Create a Meebo Chat Room

Kata Mutiara 2


Jangan kalah sebelum berperang
Lihatlah kelebihanmu, jangan kelemahanmu

Umat Muslim maju karena berpegang teguh pada agama Allah, umat Islam mundur karena meninggalkan ajaran agamanya serta bercerai-berai


Orang kafir maju karena meninggalkan ajaran agamanya serta bersatu, sedangkan orang kafir mundur karena menjalankan ajaran agamanya


Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapat apa yang diinginkannya

Semakin Anda memahami lebih banyak tentang dunia di sekitar Anda, semakin bergairah dan penasaran terhadap kenyataan hidup dalam hidup Anda.


Gairah adalah salah satu elemen pokok yang meringankan upaya dan mengubah kegiatan-kegiatan yang biasa-biasa saja menjadi suatu pekerjaan yang dapat dinikmati.

Semakin besar “Mengapa” Anda akan semakin besar energi yang mendorong Anda untuk meraih sukses.

Mimpi tidak hanya membantu Anda berhadapan dengan kegagalan, tetapi mereka juga memotivasi Anda secara konstan.

Mimpi masa kini adalah kenyataan hari esok.

Anda bisa, jika Anda berpikir bisa, selama akal mengatakan bisa. Batasan apakah sesuatu masuk akal atau tidak, kita lihat saja orang lain, jika orang lain telah melakukannya atau telah mencapai impiannya, maka impian tersebut adalah masuk akal.

Menuliskan tujuan akan sangat membantu dalam menjaga alasan melakukan sesuatu.

Apakah kita bisa untuk mengemban misi kita? Insya Allah kita bisa, karena Allah Mahatahu, Allah tahu sampai dimana potensi dan kemampuan kita. Jika kita tidak merasa mampu berarti kita belum benar-benar mengoptimalkan potensi kita.

Jika target obsesi itu baik, maka memiliki obsesi bukan hanya baik, tetapi harus. Karena motivasi dari sebuah obsesi sangat kuat.

Untuk menjadi sukses, Anda harus memutuskan dengan tepat apa yang Anda inginkan, tuliskan dan kemudian buatlah sebuah rencana untuk mencapainya.

Bisakah kita meraih sukses yang lebih besar lagi?

Merumuskan Visi dan Misi adalah salah satu bentuk dalam mengambil keputusan, bahkan pengambilan keputusan yang cukup fundamental. Visi dan Misi Anda akan menjiwai segala
gerak dan tindakan di masa datang.

Jangan takut dengan gagalnya meraih visi, kegagalan meraih visi sebenarnya bukan suatu kegagalan, tetapi merupakan keberhasilan yang Anda tempuh meski tidak sepenuhnya.

Visi itulah yang akan menuntun perjalanan hidup Anda.

Menciptakan kebiasaan baru adalah salah satu dari kunci sukses. Jika anda ingin sukses Anda harus mulai menciptakan kebiasaan-kebiasaan yang akan membawa Anda kepada kesuksesan.

Jika Anda ingin menang— dalam bisnis, karir, pendidikan, olah raga, dsb— maka Anda harus memiliki kebiasaan-kebiasaan seorang pemenang pula.

Jika Anda ingin suatu kehidupan yang berbeda, buatlah keputusan yang berbeda juga.

Tengoklah kembali perjalanan Anda saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya.

Potensial pilihan Anda begitu melimpah, keputusan Anda dapat saja merubah hidup Anda secara dramatis dalam waktu singkat.

Hanya satu motivasi yang ada, yaitu Allah. Adapun motivasi lainnya harus dalam rangka “karena dan/atau untuk” Allah.

Kata Mutiara

Saya akan kasih beberapa kata mutiara. semoga bermanfaat dan dapat mengubah pola hidup Anda :)

-Jadilah orang yang bergenerasi emas di masa depan, dan janganlah menjadi orang yang takut oleh masa depan yang tak pasti.
-Lihatlah apa yang dikatakan, janganlah melihat siapa yang mengatakan
-Iri hati tidak memakan apapun melainkan hatinya sendiri
-Barang siapa yang telah membantumu dalam kejahatan, maka ia telah mendzalimimu
-Semangat tanpa ilmu pengetahuan adalah kuda yang lari
-Perbaikilah dirimu, maka orang lain akan berbuat baik kepadamu
-Dimana ada kesusahan disitu ada kemudahan
-Meninggalkan sebuah jawaban pada seorang yang bodoh adalah sebuah jawaban
-Jiwa itu adalah badan, ia hidup oleh apa yang dimakannya
-Sesungguhnya hidup itu adalah Aqidah dan perjuangan
-Kerapkali ujian keberanian bukan untuk mati, tapi untuk hidup
-Barang siapa yang sedikit kejujurannya, maka sedikit pula temannya
-Hidup itu pendek, sedangkan waktu itu cepat
-Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah
-Kesabaran itu pahit, tapi buahnya manis
-Mentelaah itu merupakan obat bosan
-Lemah lembut bukanlah sebuah kelemahan
-Pekerjaan itu menjadikan yang susah jadi mudah
-Berfikirlah sebelum bertindak
-Apabila sudah jelas tujuan dan sasarannya, maka jadi jelaslah semuanya
-Keberanian tanpa disiplin lebih mendekati kebinatangan daripada kejantanan
-Sesuatu yang sedikit dan cukup lebih baik daripada banyak tapi terlupakan
-Hati nurani yang bersih tidak takut fitnah
-Kemuliaan itu didapatkan dengan sopan santun, bukan dengan keturunan
-Siapa yang bergaul dengan orang jahat, maka ia akan jadi jahat
-Janganlah engkau meminta upah kecuali sesuai dengan apa yang engkau perbuat
-Kebijaksanaan datang lewat penderitaan