Dakwah Buat Remaja

Dakwah Kepada Remaja Supaya semakin mudah dalam menjalani hidup dan menuju ke jalan Islam... Semoga bermanfaat[]

Jepang, negara maju yang tak rasional

Pada tahun 2008 di Jepang diperkenalkan sebuah teknologi paling mutakhir, yaitu robot resepsionis. Robot ini dapat bertidak layaknya resepsionis manusia seperti menerima telepon, menyalurkan ke nomor ekstensi, menanyakan keperluan tamu, dan menunduk ala budaya Jepang kepada tamu yang datang.

Inilah salah satu dari bentuk kemajuan teknologi Jepang, disamping teknologi-teknologi lainnya, seperti otomotif, transportasi, infrastruktur dan sebagainya. Dalam bidang transportasi Jepang berhasil mengatur jadwal Kereta Api sampai ketepatan yang akurat, jika kereta datang jam 10.34 maka kereta itu akan tepat datang jam dan menit yang tepat di Stasiun.

Jika secara teknologi sangat maju dan secara Ekonomi makmur, masihkah rakyat Jepang menghadapi masalah? Ternyata iya. Menurut Prof. Hassan Ko Nakata (Guru Besar Universitas Dosisha Kyoto ), masalah besar yang dihadapi masyarakat Jepang adalah kenyataan bahwa mental orang Jepang membebek ( diperbudak ) oleh Barat, tingginya stress dan bunuh diri yaitu sekitar 30.000 orang per tahun, karena tingginya tuntutan standar hidup dan gaya hidup.

Prof. Hassan Ko Nakata mengatakan, masyarakat Jepang hidup makmur tapi tidak bahagia. Tidak hanya secara sosial psikologis tapi juga secara agama orang Jepang juga bermasalah, tidak hanya Islam tapi semua agama yang ada tidak laku bagi orang Jepang. Agama bagi orang jepang sudah out of mind alias sudah tidak diperdulikan lagi.

Meski orang Jepang tidak peduli pada agama, namun sesungguhnya mereka haus nilai-nilai spiritual, namun cara mereka memenuhi nilai spiritual itu yang sangat aneh, orang Jepang sangat suka dengan tahayul dan mistik (anehkan). Kuil Asakusa adalah tempat yang sering didatangi orang Jepang, kuil tertua ini sangat terkenal, percayalah bahwa orang Jepang yang secara teknologi dan ekonomi begitu maju, mutakhir dan rasional serta berakal, tapi untuk masalah rohani (spiritual) mereka begitu dungu, bloon dan primitif. Cukup bayar 300 yen ( Rp. 24000), orang jepang membeli kertas ramalan yang dijadikan pedoman hidupnya selama satu minggu, kemudian kertas itu dibakar, dan mereka sangat percaya terhadap apa yang tertulis di kertas ramal itu.

Terakhir mereka melempar sejumlah uang logam ke dalam sebuah tempat di bawah patung Sinto untuk keberuntungan dan hoki, ketika uang recehan di tempat itu penuh maka tutup bagian bawah akan otomatis membuka, dan coba tebak siapa yang menunggu di bawahnya, ternyata adalah orang-orang gila (tidak waras) akan memperebutkan uang itu. Jadi siapa sebenarnya yang waras??.

Di Jepang juga ada sekitar 18000 sekte kepercayaan, yang paling terkenal adalah sekte Aum Sinkriyo yang dipimpin oleh Oto Asahara seorang bekas pedagang kaki lima yang frustasi dan bangkrut. Ajaran sekte yang tidak bermutu ini kepada para pengikutnya adalah menyerahkan harta bendanya secara ikhlas kepada pemimpin sekte yaitu si Oto Asahara itu.

Inilah pembangunan yang tidak disertai nilai-nilai rohani ( spiritual) serta nilai-nilai keTuhanan yang transendental, di satu sisi dapat memberikan kemajuan materi luar biasa tapi di sisi lain justru membuat masyarakatnya menjadi bebek-bebek yang tidak berguna, hidup kehilangan arah, menderita secara jiwa, dan problem sosial yang parah. Jepang memang secara teknologi maju tapi secara rohani mereka tidak jauh beda dengan manusia purba

Hanya Islamlah yang mampu mewujudkan kemajuan materi dan spiritual yang luar biasa, dan mampu menggabungkan aspek materi dan rohani yang mampu membangkitkan umat ke arah kebangkitan yang hakiki.

TIADA KEJAYAAN TANPA ISLAM, TIADA ISLAM TANPA SYARIAT, DAN TIADA SYARIAT TANPA KHILAFAH

HANYA ISLAM AGAMA KITA DAN AGAMA ASLI SELURUH MANUSIA DI DUNIA

BEYOND THE IMAGINATION TO BE A BEYOND THE REALITY. Dahulu ketika awal dakwah Nabi Muhammad baru mendapatkan segelintir pengikut, Nabi selalu menginspirasi segelintir sahabatnya bahwa Islam akan memimpin dunia. Madinah handak diserang 10000 pasukan gabungan kafir Quraish sedangkan pasukan muslim hanya berjumlah 3000 pasukan, Nabi Saw justru menginspirasi para sahabatnya bahwa negeri-negeri di segala arah penjuru mata angin akan dibebaskan oleh Islam lewat peristiwa batu besar di Parit. Ketika Kekaisaran Byzantium sedang dalam puncak kejayaannya karena berhasil mengalahkan secara telak pesaingnya yaitu kerajaan Persia, tetapi Nabi Saw justru menginspirasikan para sahabatnya bahwa Konstantinopel pasti akan dibebaskan oleh kaum muslim. Semua inspirasi Nabi Saw terbukti benar, Saad bin Abi Waqash menaklukan Persia (635M), Thariq bin Ziyad menaklukan Andalusia ( 711M), Muhammad Al Fatih menaklukan Konstantinopel ( 1453 M). Namun hari ini ketika sebagian umat Islam memperjuangkan berdirinya kembali Daulah Khilafah justru diremehkan oleh sebagian umat Islam yang lain yang tidak mempunyai semangat para Sahabat Nabi dan kaum mukmin terdahulu


membiasakan berbuat baik

Dalam suatu hadits qudsi, Allah SWT berfirman “Jikalau seseorang hamba itu mendekat padaKu sejengkal, maka Aku mendekat padanya sehasta dan jikalau ia mendekal padaKu sehasta, maka Aku mendekat padanya sedepa. Jikalau hamba itu mendatangi Aku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan bergegas.” (HR. Bukhari)
Didalam melihat jalan hidup masyarakat di sekitar kita, bisa kita lihat bahwa beberapa orang mempunyai kecenderungan tertentu. Orang yang terbiasa berbuat maksiyat, maka dari hari kehari dia akan semakin terjerumus kedalam lembah yang hitam. Sebaliknya orang yang suka sholat berjamaah ke masjid, maka dia akan ramah ke tetangganya, rutin berinfaq dan bahagia kehidupan keluarganya.
Semakin seseorang memperbanyak dan membiasakan berbuat baik, maka semakin banyak terbuka pintu-pintu kebaikan yang lain. Hal ini sesuai dengan hadits qudsi diatas bahwa semakin tinggi intensitas dan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT maka semakin dekatlah kita dengan-Nya.
Salah satu kunci kesuksesan hidup kita adalah bagaimana kita membiasakan berbuat baik. Semakin kita terbiasa berbuat baik, maka semakin mudah jalan kita untuk mencapai kebahagiaan hidup. Agar manusia terbiasa beribadah, maka beberapa ibadah dilakukan berulang dalam kurun waktu tertentu seperti sholat lima kali dalam sehari, puasa sunnah dua kali seminggu dan sholat jum’at sekali sepekan.
Permasalahan awal yang biasanya ditemukan dalam melakukan sesuatu yaitu dalam memulainya. Memulai suatu aktifitas terkadang lebih berat dibandingkan ketika melaksanakannya. Maka ketika kita mendorong mobil yang mogok, akan diperlukan tenaga yang besar saat sebelum mobil bergerak. Setelah mobil tersesebut bergerak, diperlukan daya dorong yang kecil. Ada juga sifat kita yang menunda perbuatan baik, padahal perbuakan baik janganlah ditunda. Kalau kita ada keinginan untuk menunda, maka tundalah untuk menunda. Hal ini seperti yang disampaikan Rasulullah saw:
“Bersegeralah untuk beramal, jangan menundanya hingga datang tujuh perkara. Apakah akan terus kamu tunda untuk beramal kecuali jika sudah datang: kemiskinan yang membuatmu lupa, kekayaan yang membuatmu berbuat melebihi batas, sakit yang merusakmu, usia lanjut yang membuatmu pikun, kematian yang tiba-tiba menjemputmu, dajjal, suatu perkara gaib terburuk yang ditunggu, saat kiamat, saat bencana yang lebih dahsyat dan siksanya yang amat pedih.” (HR. Tirmidzi)
Salah satu cara untuk mempermudah kita dalam memulai suatu amal ibadah adalah dengan mengetahui akan besarnya manfaat yang akan dirasakan. Segala hambatan atau godaan untuk tidak melaksanakan kebaikan tersebut akan bisa dilewatkan dengan keyakinan yang kuat. Oleh sebab itu, kita wajib untuk mencari ilmu tentang fadhilah (kelebihan) dari suatu amalan atau ibadah. Bahkan untuk menguatkan hati, kita juga perlu mencari ilmu secara berulang kali. Bahkan beberapa pengulangan dalam Al Quran digunakan agar manusia semakin ingat.

“Dan sesungguhnya dalam Al Quran ini Kami telah ulang-ulangi (peringatan-peringatan), agar mereka selalu ingat. Dan ulangan peringatan itu tidak lain hanyalah menambah mereka lari.” (QS. Al Israa’ 41)
Jadi, mulailah perbuatan baik yang ingin anda lakukan sekarang dan jangan ditunda. Kalau belum yakin, perluas dan perdalam ilmu agar kita semakin yakin.
Wallahu a’lam bish showab.

Pahala shalat tarawih

Malam ke-1: Terlepaslah ia dari dosa-dosanya seperti ketika ia baru dilahirkan oleh ibunya.

Malam ke-2: Allah swt memberi pengampunan kepadanya dan kepada kedua orang tuanya jika keduanya mukmin (orang yang beriman)

Malam ke-3: Malaikat berseru dari bawah Arsy ; mulailah beramal semoga allah swt mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu.

Malam ke-4: Mendapatkan pahala sama dengan pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqon (al Quran)

Malam ke-5: Allah memberi pahala kepadanya seperti pahala orang yang shalat di Masjid Alharam (masjidil haram) di Makkah,masjid Nabawi di Madinah dan masjid Al Aqsha di Palestina.

Malam ke-6: Allah akan memberi pahala seperti pahala orang yang tawaf di-baitul mamur, dan batu-batu serta tanah liat memohonkan ampun untuknya. (subhanallah sungguh luar biasa, batu dan tanah yang kita injak selama ini,ternyata bisa memintakan ampunan kepada Allah untuk kita).

Malam ke-7: Seakan-akan dia berjumpa nabi Musa a.s kemudian menolongnya dari Kerajaan Firaun dan Hamman.

Malam ke-8: Allah memberikan kepadanya, apa yang pernah Allah berikan kepada Nabi Ibrahim a.s

Malam ke-9: Dia menjadi seperti seorang hamba Allah yang beribadah kepadanya seperti ibadahnya seorang nabi.

Malam ke-10: Allah memberikan anugerah kepadanya,berupa kebaikan dunia dan kebaikan akhirat.

Malam ke-11: Maka ia akan meninggal dunia dalam keadaan seperti bayi yang baru lahir (meninggal dengan tanpa membawa dosa /husnul khotimah)

Malam ke-12: Pada Hari Kiamat, Anda akan bangkit dengan muka cemerlang seperti bulan.

Malam ke-13: Pada Hari kiamat, Anda akan bebas dari ketakutan yang membuat manusia sedih.

Malam ke-14: Para malaikat memberi kesaksian shalat tarawih anda, dan Allah tidak menghisab anda lagi.

Malam ke-15: Anda akan menerima shalawat dari para malaikat, termasuk malaikat penjaga Arsy dan Kursi.

Malam ke-16: Anda akan mendapat tulisan “Selamat” dari Allah, anda bebas dari surga, dan lepas dari neraka.

Malam ke-17: Allah akan memberi pahala kepada anda sesuai pahala para nabi.

Malam ke-18: Malaikat akan memohon kepada Allah agar anda selalu mendapat restu.

Malam ke-19: Allah akan mengangkat derajat anda ke Firdaus (surga yang tinggi)

Malam ke-20: Diberikan pahala kepada anda sesuai pahala para syuhada dan shalihin.

Malam ke-21: Allah akan membuatkan sebuah bangunan dari cahaya untuk anda disurga.

Malam ke-22: Anda akan merasa aman dan bahagia pada hari kiamat, karena Anda terhindar dari rasa takut yang amat sangat.

Malam ke-23: Allah akan membuat sebuah kota untuk Anda di dalam surga.

Malam ke-24: Allah akan mengabulkan 24 permohonan Anda selagi Anda masih hidup di dunia.

Malam ke-25: Anda akan bebas dari siksa kubur.

Malam ke-26: Allah akan derajat amal kebaikan Anda sebagaimana derajat amal kebaikan Anda selama 40 tahun.

Malam ke-27: Anda akan secepat kilat bila melewati Siratalmustakim nanti.

Malam ke-28: Anda akan dinaikkan 1.000 kali oleh Allah di dalam surga kelak.

Malam ke-29: Allah akan memberi pahala kepada Anda seperti Anda menjalani ibadah haji 1.000 kali yang diterima Allah.

Malam ke-30: Allah menyuruh kepada Anda untuk memakan semua buah di surga, minum air kausar, mandi air salsabila (air surga), karena Allah Tuhan Anda, dan Anda hamba Allah yang setia

syarat terkabulnya do'a

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah itu Maha Malu dan Maha Pemurah. Allah malu jika ada seseorang yang menengadahkan kedua tangan kepada-Nya tapi kemudian menolaknya dengan tangan hampa” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Hadits tersebut menggambarkan bahwa Allah senantiasa mengabulkan do’a hamba-Nya yang memohon kepada-Nya. Ada beberapa bentuk pengabulan do’a, yaitu dikabulkan di dunia, ditangguhkan sampai hari kiamat, dan sebagai penangkal kejelekan yang mungkin akan menimpa seorang hamba1. Akan tetapi, do’a akan dikabulkan hanya jika syaratnya terpenuhi. Syarat-syarat tersebut adalah:

Pertama, ikhlas. Ibnu Katsir mengatakan bahwa setiap orang yang beribadah dan berdo’a hendaknya dengan ikhlas serta menyelisihi orang-orang musyrik dalam cara dan madzhab mereka2.

Kedua, ittiba’ kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, termasuk dalam segala bentuk ibadah. Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu” (QS. Al Ahzaab 21)

Ketiga, yakin bahwa do’anya akan dikabulkan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Berdo’alah kalian kepada Allah dalam keadaan yakin akan terkabulnya do’a itu” (HR. Tirmidzi). Jika seorang hamba berdo’a kepada Allah sementara ia tidak yakin Allah akan mengabulkan do’anya, maka itu adalah sebuah kesia-siaan. Umar Ibnul Khattab pernah mengatakan, “Aku tidak membebani diriku dengan keinginan untuk terkabulnya do’a. Aku hanya ingin berharap agar tetap bisa berdo’a”3. Allah berfirman (yang artinya), “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu” (QS. Ghafir 60).

Keempat, kekhusyukan di hadapan Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan do’a dari seseorang yang lalai dan tidak serius” (HR. Tirmidzi). Seringkali seseorang berdo’a setelah sholat namun tidak merasakan apa yang diucapkannya.

Seorang tabi’in pernah mengatakan, “Sungguh, aku tahu kapan do’aku akan dikabulkan”. Mereka bertanya, “Bagaimana itu bisa?” Ia menjawab, ”Jika hatiku telah khusyuk, kemudian badanku juga ikut khusyuk, dan akupun mengalirkan air mata. Ketika itulah aku mengatakan do’aku ini akan dikabulkan4.

Imam Ahmad bin Hanbal berkata, “Tahukah kalian bagaimana seharusnya seorang muslim berdo’a?” Mereka bertanya, “Bagaimanakah itu wahai Imam?” Beliau menjawab, “Tahukah kalian bagaimana seseorang yang berada di tengah gelombang lautan, sementara ia hanya memiliki sebatang kayu, dan iapun akan tenggelam? Kemudian orang ini berdo’a dengan mengatakan, ‘Ya Rabbi, selamatkanlah aku! Ya Rabbi, selamatkanlah aku!’ Maka demikianlah seharusnya seorang muslim berdo’a (kepada Allah)5. Hal ini memperlihatkan bahwa sudah selayaknya seorang hamba yakin bahwa tidak ada lagi yang mampu menyelamatkannya selain Rabbnya sehingga ia akan kembali kepada-Nya dalam keadaan apapun dan berdo’a kepada-Nya karena rasa membutuhkan yang lahir dari kelemahan diri. Allah berfirman (yang artinya), “Atau siapakah yang memperkenankan (do’a) orang yang dalam kesulitan jika ia berdo’a kepada-Nya…” (QS. An Naml 62).

Kelima, tidak isti’jal (tergesa-gesa minta cepat terkabulnya do’a). Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Akan dikabulkan do’a seseorang di antara kalian sepanjang ia tidak tergesa-gesa. Ia berkata, ‘Aku telah berdo’a dan berdo’a, namun aku tidak melihat terkabulnya do’aku’, sehingga iapun tidak lagi berdo’a” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah). Orang yang tergesa-gesa dalam berdo’a kemudian meninggalkannya karena merasa tak juga dikabulkan do’anya bagaikan orang yang menanami ladangnya dengan menabur benih. Namun ketika benih itu mulai tumbuh, ia mengatakan, “Agaknya benih-benih ini tidak akan tumbuh”, dan kemudian ia meninggalkannya begitu saja.

Dalam sebuah atsar disebutkan bahwa Allah bertanya kepada Jibril, “Wahai Jibril, apakah hamba-Ku berdo’a kepada-Ku?” Jibril menjawab, “Ya”. Allah bertanya lagi, “Apakah ia menghiba kepada-Ku dalam meminta?” Jibril menjawab, “Ya”. Maka Allah berfirman, “Wahai Jibril, tangguhkanlah (pengabulan) permintaan hamba-Ku, sebab Aku suka mendengar suaranya6.

Keenam, hanya makan yang halal, termasuk di dalamnya adalah menghasilkan harta dari sesuatu yang halal. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah itu baik, dan tidak akan menerima selain yang baik. Allah memerintah orang-orang mukmin seperti apa yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul” (HR. Muslim, Tirmidzi). Dalam firman-Nya, Allah memerintahkan (yang artinya), “Hai Rasul-rasul, makanlah dari makanan yng baik-baik, dan kerjakanlah amal sholih…” (QS. Al Mu’minuun 51).

Ketujuh, tidak berdo’a untuk sesuatu yang berdosa. Dari Abu Said, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila seorang muslim berdo’a dan tidak memohon sesuatu yang berdosa atau pemutusan kerabat kecuali akan dikabulkan oleh Allah salah satu dari tiga: Akan dikabulkan do’anya, atau ditunda untuk simpanan di akhirat, atau menghilangkan daripadanya keburukan yang semisalnya” (HR. Ahmad 3/18. Imam Al-Mundziri mengatakannya Jayyid (bagus) Targhib 2/478)7.

Kedelapan, husnudzon (berbaik sangka) kepada Allah bahwa Dia akan mengabulkan do’a kita. Kalaupun tak dikabulkan, itu karena hikmah yang Allah lebih mengetahuinya. Dalam hadis Qudsi, Allah berfirman (yang artinya), "Aku bergantung prasangka hamba-Ku kepada-Ku" (HR Bukhari).

__________________________________________________________________

1 Amru Khalid. Ibadah Sepenuh Hati, cet ke IX. Solo: PT Aqwam Media Profetika. Hal 172

2 Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih. Kesalahan Dalam Berdo'a. Diterjemahkan oleh Zaenal Abidin, Lc. Darul Haq.

3 Amru Khalid. Ibadah Sepenuh Hati, cet ke IX. Solo: PT Aqwam Media Profetika. Hal. 174

4Ibid. Hal 175

5Ibid. Hal 176

6Ibid. Hal 177

7 Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih. Kesalahan Dalam Berdo'a. Diterjemahkan oleh Zaenal Abidin, Lc. Darul Haq.

Pergaulan remaja bebek makin parah

Astagfirullah,Kongres Bertema 'Virgin Gak Oke' Digelar Pelajar Bandung Bandung (voa-islam.com) - Astagfirullah, pergaulan bebas di Bandung ternyata sangat mengkhawatirkan, tren "virgin gak oke" rupanya menjadi salah satu pemicu kekerasan terhadap anak. Dalam sebuah kongres anak di Hotel Trio Bandung 28-29 Juni lalu, sekelompok pelajar SMA bahkan berani menyebutkan istilah “virgin gak oke” di kalangan mereka.“Sekarang pergaulan bebas terjadi di kalangan pelajar. Sekelompok pelajar SMA menyebut istilah ‘virgin gak oke’. Artinya, mereka sudah terkontaminasi pergaulan bebas,” kata Manajer Program Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jabar Dianawati, saat ditemui wartawan di Sekretariat LPA Jabar Jalan Karangtinggal Bandung, Jumat (23/7/2010). Diana mengatakan, kongres itu diikuti oleh sekitar 50 pelajar di seluruh Jawa Barat.

Dia mengaku prihatin dengan munculnya kecenderungan pergaulan bebas tersebut. ...“Sekarang pergaulan bebas terjadi di kalangan pelajar. Sekelompok pelajar SMA menyebut istilah ‘virgin gak oke’. Artinya, mereka sudah terkontaminasi pergaulan bebas,” kata Diana... Di Indramayu bahkan ada daerah yang warganya terbiasa mendengar seorang anak gadisnya dijual. Itu terjadi karena mereka merupakan keluarga miskin. “Masyarakat di sana sudah cuek ketika mendengar tetangganya ada yang menjual anak gadis mereka,” kata Diana. Lebih jauh Diana mengatakan, untuk tahun ini LPA Jabar sudah menerima 50 pengaduan kasus kekerasan terhadap anak. Sebagian besar, kata dia, merupakan kasus penelantaran anak yang disebabkan oleh perceraian orang tuanya. “Selain itu, pelecehan seksual dan perkosaan juga sedang kita tangani, bekerja sama dengan kepolisian setempat,” kata Diana. Bandung Kekerasan Paling Tinggi Memang, kasus kekerasan terhadap anak di Jawa Barat cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Paling banyak, kekerasan terhadap anak tersebut terjadi di Kota Bandung. Selama dua tahun berturut-turut dari pada tahun 2007 dan 2008, Kota Bandung menyandang predikat tertinggi dalam kasus kekerasan terhadap anak. Pada tahun 2008, 789 anak di Jawa Barat menjadi korban kekerasan. Sebagian besar berusia 15 sampai 18 tahun. “Jumlah paling tinggi tingkat kekerasan terhadap anaknya ada di Kota Bandung, urutan kedua Kota Tasikmalaya, dan ketiga Kabupaten Bandung,” tambah Diana. Pada tahun 2008, kata Diana, dari 789 kasus kekerasan terhadap anak, 20,99 persen terjadi di Bandung. Setelah Bandung, urutan kedua diduduki Kabupaten Bandung dengan 10,16 persen.

Sementara urutan ketiga diduduki Kota Tasik sebanyak 10,16 persen. Pada tahun 2007 tiga besar daerah dengan kasus kekerasan terhadap anak tertinggi, juga diisi oleh tiga daerah yang sama. Peringkat tertinggi Kota Bandung dengan persentase 13,19 persen, kedua Kabupaten Bandung 12,27 persen, dan ketiga Tasikmalaya 7,18 persen, kata Diana. Menurut Dianawati, dibandingkan tahun 2007, jumlah kekerasan terhadap anak pada tahun 2008 memang meningkat. Tahun 2007, kata dia, jumlah anak yang menjadi korban kekerasan mencapai 681. Dari jumlah tersebut, lanjutnya, Kota Bandung berada di urutan pertama. “Bandung itu sudah dua kali jumlah kekerasan terhadap anaknya tertinggi yaitu pada 2007 dan 2008. kata Diana... “Bandung itu sudah dua kali jumlah kekerasan terhadap anaknya tertinggi yaitu pada 2007 dan 2008. Untuk data pada 2009 masih kita rekap. Namun, jumlah kasusnya diperkirakan kembali meningkat,” kata Diana. Diana mengatakan, kasus kekerasan terhadap anak meningkat karena berbagai faktor. Di antaranya, kata dia, faktor media, lingkungan, dan pergaulan. Menurut Diana, tayangan televisi dan berita-berita di koran mengenai kekerasan ternyata cukup memicu kekerasan di kalangan anak. Ada faktor media juga yang berperan, mulai media televisi, koran, majalah, film-film. Selain itu, faktor pergaulan juga menjadi pemicu kasus kekerasan terhadap anak, pungkas Diana. (Ibnudzar/ozo)

Puasa sebagai metamorfosa spiritual

Muhammad Afifuddin Alfakkar 19 Agustus jam 22:15
Rasulullah Saw bersabda, "Bisa saja orang yang berpuasa hanya memperoleh lapar dan haus saja dari puasanya dan bisa juga orang yang shalat malam hanya mendapatkan keterjagaannya saja dari shalat malamnya."

Jika seseorang berharap bisa mengubah jiwa dan ruhnya menjadi lebih baik dan lebih tercerahkan bak seekor ulat yang ingin mengubah dirinya menjadi kupu-kupu, seseorang tidak bisa hanya berpuasa dari nafsu perut dan seksnya. Ia juga mesti berpuasa dari pikiran-pikiran buruk.

Imam Ali bin Abi Thalib as mengatakan, "Puasa kalbu dari pikiran-pikiran berdosa, lebih utama ketimbang puasa perut dari makanan."

"Puasa hati lebih baik dari puasa lisan, puasa lisan lebih baik dari puasa perut."

"Puasa jiwa dari kelezatan-kelezatan duniawi adalah puasa yang paling bermanfaat.

Manusia modern lebih suka berpaling ke budaya Barat ketimbang budaya orang-orang shalih. Mereka sibuk memenuhi makanan bergizi bagi putra-putri mereka seraya mengabaikan gizi iman dan taqwa. Bergizi tapi diperoleh dari cara yang haram.

Sesungguhnya jika kita adakan penelitian dengan seksama, orang lebih banyak mati karena banyak ragamnya makanan yang masuk ke dalam perutnya ketimbang karena perut yang kosong karena kekurangan makanan.

Walaupun begitu ini bukan sebuah apologia bagi pembenaran atas tindakan kaum penindas, koruptor dan manipulator. Adalah berbeda orang yang mendidik diri dengan berlapar diri dengan orang-orang yang menderita kelaparan akibat tindakan kaum penindas yang merampas hak-hak orang miskin.

Imam Ja'far al-Shadiq as berujar, "Tak satupun yang lebih memudaratkan orang-orang mu'min ketimbang banyaknya makan, karena yang demikian itu mewariskan dua kejelekan : kesatnya hati dan bangkitnya syahwat."

Jumlah perusahaan bangkrut di Amerika catat rekor tertinggi

NEW YORK-Kepailitan di Amerika serikat mencatatkan tingkat tertinggi sejak tahun 2005, demikian data pemerintah yang dirilis pada hari Selasa. Data yang dirilis Kantor Administrasi Pengadilan AS, mencatat, jumlah kebangkrutan dilaporkan sebanyak 422.061 antara April dan Juni, naik 9 persen dari 388.148 pada periode tiga bulan sebelumnya, dan sampai 11 persen dari 381.073 tahun sebelumnya.Kebangkrutan konsumen meningkat 21 persen menjadi 1,51 juta, dan kebangkrutan usaha meningkat 9 persen per ke angka 59.608.

Publikasi triwulanan melampaui angka 400 ribuuntuk pertama kalinya sejak rekor 667.431 kebangkrutan pada kuartal keempat tahun 2005, ketika Kongres merevisi undang-undang kepailitan federal dan membuat lebih sulit untuk orang-orang dan bisnis mendapatkan status "bangkrut".

"Kami mengetahui penyebab kebangkrutan terutama hilangnya pekerjaan dan perawatan kesehatan, dengan pembebanan pada krisis penyitaan," kata Deborah Thorne, seorang profesor sosiologi di Universitas Ohio. "Rasanya sangat mencemaskan, tapi saya tidak terkejut jumlahnya naik. Sampai kita dapat melaju kembali, menyediakan pekerjaan yang layak dan kemampuan membayar, dan melakukan sesuatu dengan krisis perumahan, maka kebangkrutan akan terus naik."

Selasa lalu, Federal Reserve AS mengatakan pengangguran yang tinggi,naik pada angka 9,5 persen pada Juli. Di sisi lain, pertumbuhan pendapatan stagnan, harga rumah jatuh, dan kredit yang ketat di tengah kontraksi dalam penyaluran kredit bank merupakan faktor yang berkontribusi pada perlambatan pertumbuhan ekonomi. (republika.co.id, 18/8/2010)



Sedang gagal? Down? ini rahasia besarnya....

Hei sobat. mungkin dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan cobaan ini, Anda sedang berada di titik terendah? seperti
- Gagal
- Menganggur
- Bankrut
- Sakit
- Teraniaya
- Ditipu
- Ditinggalkan

Selain introspeksi, baiknya Anda juga bersyukur. Betul sekali, bersyukur. Lho kok bisa? Karena saat Anda sedang berada di titik terendah, sebenarnya pada masa yang sama Anda juga berada di titik tertinggi. Di mana kemungkinan besar Anda sedang mesra-mesranya dengan Allah, Zat Yang Maha Tinggi. Ini menurut saya dan sahabat saya, Muhammad Rofiq. Tidak percaya? Coba deh Anda perhatikan fenomena-fenomena berikut:
- Ka’bah
- Sujud
- Tawadhu (rendah hati)
- Berdoa dan berzikir dengan suara rendah
- Teraniaya
- Masa-masa sulit

Apa persamaannya? Ternyata semuanya berada di titik terendah!
- Bukankah Ka’bah –bangunan yang paling mulia di muka bumi ini– berada di lembah? Titik terendah kan?
- Bukankah ketika manusia sedang bersujud, sedang tawadhu, sedang berdoa dan berzikir dengan suara rendah, sedang teraniaya, dan sedang melalui masa-masa sulit, dia tengah dekat-dekatnya dengan Allah?
- Bukankah dengan berada di titik terendah, doa akan lebih diijabah? Subhanallah!

Jadi, titik terendah bukanlah sesuatu untuk disesali. Melainkan untuk diintrospeksi dan disyukuri. Bersyukur itu kan memancing rezeki. Makanya, bagi Anda yang sedang berada di titik terendah, setulus hati saya ucapkan, “Selamat! Anda dapat tiket VIP bersama Allah!”

Serial jihad para pejuang kemerdekaan

Kita mungkin sudah tidak asing lagi siapa itu Sutomo. Dialah sosok Pejuang kemerdekaan yang sangat fenomenal. Pria pemberani yang dikenal dengan sebutan Bung Tomo ini berperan besar dalam membangkitkan semangat rakyat untuk melawan penjajah Belanda kala itu.

Semboyannya sangat masyur, dikenang sampai sekarang, “Merdeka atau Mati syahid”. Pekikkan takbirnya begitu menggelegar, sehingga mampu membakar semangat jihad arek-arek Surabaya. Ia berpidato melalui corong-corong radio untuk mengajak masyarakat supaya bangkit melawan panjajah yang sebelumnya telah mendapatkan suntikan semangat dari para ulama dengan keluarnya fatwa Jihad (Resolusi Jihad).

“Dan kita jakin, saoedara-saoedara, pada akhirnja pastilah kemenangan akan djatuh ke tangan kita, sebab Allah selaloe berada di pihak jang benar, pertjajalah saoedara-saoedara, Toehan akan melindungi kita sekalian, Allahu Akbar..! Allahu Akbar..! Allahu Akbar…!”. Begitulah petikan pidato bung Tomo.

Perjuangan bung tomo bersama rakyat Surabaya yang sebagian besar merupakan santri-santri dari Pondok Pesanten di sekitar wilayah Surabaya itu memang luar biasa. Ribuan kiai dan santri dari berbagai daerah sebagaimana ditulis oleh M.C. Ricklefs (1991) berbondong-bondong guna memenuhi seruan Jihad itu.

Sedemikian dahsyatnya, sampai-sampai salah seorang komandan pasukan (Netherlands Indies Civil Administration) NICA sekutu, Ziaul-Haq dari India merasa heran menyaksikan kiai dan santri bertakbir sambil mengacungkan senjata. Sebagai muslim hati Ziaul pun tersentuh, akhirnya ia pun menarik diri dari medan perang. Sikapnya itu sempat membuat pasukan sekutu panik. Perang pun berkobar, insyaAllah banyak diantara mereka yang mati sebagai syuhada.

Sejarah juga mencatat, bung Tomo berhasil membentuk pasukan berani mati, dikenal juga dengan sebutan “pasukan bom syahid”. Diceritakan, suatu ketika salah seorang pasukan bom syahid berhasil melakukan aksinya, ia sukses meluluh lantakkan Tank Baja Belanda dengan cara menubrukkan dirinya. Subhanallah!

Begitulah sekelumit kisah perjuangan Bung Tomo bersama rakyat Jawa Timur tempo doeloe. Masih banyak kisah-kisah heroik lain dari para pejuang kemerdekaan yang mungkin bisa menginspirasi kita. Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa, mereka berhasil mengusir tentara-tentara penjajah dari bumi Indonesia.

Kini tentara-tentara para penjajah itu telah pergi, bung Tomo pun telah perpulang ke rahmat Ilahi. Namun PR besar berada dipundak generasi yang sekarang, sebab Indonesia belum sepenuhnya merdeka. Masih di jajah meski dalam bentuk lain. Sektor ekonominya masih terjajah, begitu pula sektor politik, sosial maupun budaya.

Disisi lain, saudara-saudara kita di belahan bumi lain sama sekali belumlah merdeka, diambil contoh adalah di Irak, Afghanistan, Palestina dan negri-negri Islam lainnya. Sebagai saudara seiman, tentunya kita tidak boleh tidak memikirkan. Sebab dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa setiap mukmin adalah saudara.

Maka dari itu, sudah selayaknya kita kobarkan semangat perjuangan untuk menuju kemerdekaan yang hakiki. Membebaskan Indonesia dan negri-negri Islam lain dari cengkraman penjajah. Dengan berjuang secara sungguh-sungguh untuk menerapkan Syariah Islam secara kaffah dalam bingkai negara Khilafah. Karena hanya dengan inilah Indonesia dan negri-negri Islam bisa benar-benar merdeka.

Perlu diketahui, ada tiga tahap yang dilakukan Rasulullah untuk menegakkan Islam. Pertama: Rasul melakukan pengkaderan (mendidik kader dakwah dengan cara mengaji), kedua: tahap interaksi dengan masyarakat (dakwah pergolakan pemikiran), ketiga: pengambil alihan kekuasaan oleh Islam melalui pertolongan ahlul kuwwah.

Berarti pertanyaannya, sudahkah kita mengaji dan berdakwah?, meneruskan perjuangan menuju kemerdekaan yang hakiki. Melanjutkan kehidupan Islam. Allahu Akbar!