Dakwah Buat Remaja

Dakwah Kepada Remaja Supaya semakin mudah dalam menjalani hidup dan menuju ke jalan Islam... Semoga bermanfaat[]

Akibat Kata Nanti...Nanti Dan Nanti...

Di antara hal yang dapat membinasakan anak cucu Adam adalah perbuatan menunda-nunda. Orang bijak berkata, "Barangsiapa yang menanam benih 'nanti', maka akan tumbuh sebuah tanaman bernama 'mudah-mudahan', yang memiliki buah bernama 'seandainya', yang rasanya adalah 'kegagalan dan penyesalan'."

Jadi, apabila Anda melihat seorang pemuda yang mengatakan, "Nanti, nanti." Maka cucilah kedua tangan Anda dari dirinya. Ketahuilah bahwa ia nanti akan berganti-ganti tempat.

Anda mungkin pernah mengenal seseorang, yang ketika Anda berkata kepadanya, "Tidakkah kamu menghapal Al Qur'an?" Ia katakan, "Akan saya hapal nanti, insya Allah." Kalaulah Perang Dunia III berkecamuk, pastilah Al Qur'an masih belum dihapalnya. Bahkan sampai ia mati pun, Al Qur'an masih belum dihapalnya juga.

Atau Anda berkata kepadanya, "Mengapa Anda tidak sungguh-sungguh belajar?" Ia katakan, "Sekarang masih awal-awal semester, nantilah menjelang mid test." Mid test pun tiba dan ia belum juga mengulangi pelajarannya. Ia kembali berkata, "Nantilah kalau final test sudah dekat, aku sulit konsentrasi belajar kalau ujian belum di ambang pintu." Ujian akhir pun tiba, tapi tidak ada yang bisa ia lakukakan selain duduk terpaku memandangi tumpukan buku di hadapannya.

Benar seperti apa yang dikatakan oleh seorang penyair,

"Waktu itu laksana pedang, jika Anda tidak memanfaatkannya, maka dia akan menebas Anda."

Disebutkan Ibnu Mubarak—rahimahullah—dalam kitab Az-Zuhd bahwa ada sebagian ulama tabi'in yang berkata, "Ketika sakaratul maut datang, kata-kata 'nanti' pasti akan membuat kalian menyesal."

Allah mengungkapkan aib musuh-musuh-Nya di dalam Al Qur'an. Firman-Nya:

"Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka)." (QS. Al Hijr: 3).

Sebagian ahli tafsir mengatakan, "Sebab mereka dulunya selalu menggunakan kata-kata 'nanti'."

Artinya, nanti akan saya lakukan, nanti akan saya hapal, nanti akan saya pelajari. Akhirnya Allah balas mereka dengan hal serupa.

NILAI SEBUAH WAKTU

- Menurut Al Qur'an

Allah shubhaana wa ta'ala telah bersumpah dengan waktu-waktu tertentu dalam beberapa surah Al Qur'an, seperti al-lail (waktu malam), an-nahâr (waktu siang), al fajr (waktu fajar), adh-dhuhâ (waktu matahari sepenggalahan naik), al 'ash (masa). Sebagaimana firman Allah shubhaana wa ta'ala,

"Demi malam apabila menutupi (cahaya) siang, dan siang apabila terang benderang." (QS. Al-Lail: 1-2).

"Demi fajar dan malam yang sepuluh." (QS. Al Fajr: 1-2).

"Demi waktu matahari sepenggalan naik. Dan demi malam apabila telah sunyi." (QS. Adh-Dhuhâ: 1-2).

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian." (QS. Al 'Ashr: 1-2).

Ketika Allah shubhaana wa ta'ala bersumpah dengan sesuatu dari makhluk-Nya, maka hal itu menunjukkan urgensi dan keagungan hal tersebut. Dan agar manusia mengalihkan perhatian mereka kepadanya sekaligus mengingatkan akan manfaatnya yang besar.

- Menurut Sunnah

Seluruh manusia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap nikmat waktu yang telah Allah berikan kepadanya. Rasulullah bersabda,

"Tidak akan bergeser kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai ia ditanya tentang empat perkara; Tentang badannya, untuk apa ia gunakan, tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan, dan tentang ilmunya bagaimana ia beramal dengannya." (HR. Tirmidzi, dihasankan oleh Syekh Al Albani).

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun telah mengabarkan bahwasanya waktu adalah salah satu nikmat di antara nikmat-nikmat Allah kepada hamba-hamba-Nya yang harus disyukuri. Jika tidak, maka nikmat tersebut akan diangkat dan pergi meninggal pemiliknya.

Manifestasi dari syukur nikmat adalah dengan memanfaatkannya dalam ketaatan dan amal-amal shaleh. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Ada dua nikmat yang kebanyakan orang merugi padanya ; waktu luang dan kesehatan." (HR. Bukhâri).

WAKTU LUANG, MANFAATKANLAH!

Waktu luang adalah salah satu nikmat yang banyak dilalaikan oleh manusia. Maka Anda akan melihat mereka menyia-nyiakannya dan tidak mensyukurinya. Padahal Rasulullah telah bersabda,


"Gunakanlah lima perkara sebelum datang yang lima; masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu, waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang ajalmu." (HR. Hâkim, dishahihkan oleh Al Albâni).

5 KIAT MENJAGA WAKTU

1. Introspeksi diri

Tanyakan pada diri Anda; Apa yang telah Anda lakukan pada hari ini? Di mana Anda memanfaatkan waktu Anda? Dalam hal apa Anda menghabiskan waktu Anda? Bertambahkah amal baik Anda hari ini ataukah justru amal buruk Anda yang bertambah? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini akan mambantu Anda untuk tidak menyia-nyiakan waktu luang Anda.

2. Camkan, waktu yang berlalu tak mungkin kembali!

Hari-hari akan pergi. Setiap waktu akan berlalu. Setiap kesempatan akan tertutup. Tak mungkin mengembalikan dan menggantikannya. Inilah makna perkataan Al Hasan—rahimahullah, "Tiada hari yang berlalu atas anak Adam kecuali ia akan berkata, "Wahai Anak Adam! Aku adalah hari yang baru, dan atas segala perbuatanmu ada saksi. Apabila aku meninggalkanmu, maka aku tidak akan pernah kembali kepadamu. Maka kerjakanlah apa yang kau kehendaki, engkau akan mendapatkannya di sisimu. Dan tundalah apa yang engkau kehendaki, maka ia tidak akan pernah kembali selamanya."

3. Ingat saat Kematian Menjelang

Ingatlah ketika manusia akan beranjak meninggalkan dunia dan di hadapannya terhampar alam akhirat. Kala itu ia berangan, kalaulah ia diberikan perpanjangan umur untuk memperbaiki apa-apa yang telah ia rusak dari kehidupannya, dan untuk mengejar apa-apa yang telah ia lewatkan dalam kehidupannya. Akan tetapi, tutuplah rapat-rapat angan-angan kosong ini. Kesempatan beramal telah berakhir dan telah datang hari perhitungan dan pembalasan.

4. Jauhi berteman dengan orang-orang yang menyia-nyiakan waktu

Berteman dengan orang-orang malas dan berbaur dengan orang-orang yang biasa menyia-nyiakan waktunya akan berpengaruh terhadap tindakan dan perbuatan Anda. Abdullah bin Mas'ud berkata, "Kenalilah seseorang dengan melihat dengan siapa ia berteman, karena orang yang menemaninya adalah semisal dengannya."

5. Ingatlah bahwa Anda akan ditanya tentang waktu Anda di hari kiamat

Ketika manusia berdiri di hadapan Rabb-nya pada hari itu, lalu ia ditanya tentang umurnya, bagaimana ia menghabiskannya? Di mana ia manfaatkan? Dalam hal apa ia gunakan?

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak akan bergeser kaki seorang hamba sampai ia ditanya tentang lima perkara. Tentang umurnya, di mana ia habiskan? Tentang masa mudanya, dalam hal apa ia habiskan?...."

Maka seyogyanya bagi orang-orang yang berakal memanfaatkan waktu luangnya dengan perkara-perkara yang baik. Jika tidak, maka nikmat tersebut akan berubah menjadi bencana.

Wallahu Waliyyuttaufiq

(Al Fikrah Ed.30/Th.VI/21 Rajab 1427)


10 Keutamaan shalat shubuh

Ada 10 keistimewaan shalat Subuh :

A. Pahala tanpa batas
Adapun beberapa kelebihan khusus shalat Subuh yang tidak dimiliki shalat-shalat yang lain :

* Pahala shalat malam satu malam penuh

Diriwayatkan Muslim dari Ustman bin Affan RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“barang siapa yang shalat Isya’ berjama’ah maka seakan-akan dia telah shalat setengah malam. Dan barangsiapa shalat Subuh berjama’ah (atau dengan shalat isya’) maka seakan-akan dia telah melaksanakan shalat malam satu malam penuh”. (HR Muslim)

Jelas sudah, apabila mengerjakan shalat Isya’ dan shalat Subuh berjam’ah di Masjid maka pahala yang akan didapatnya seperti mengerjakan shalat malam satu malam penuh.

* Sumber cahaya di hari kiamat

Shalat Subuh merupakan sumber dari segala sumber cahaya di hari kiamat. Dihari itu, semua sumber cahaya di dunia akan padam. Manusia akan dibangkitkan dalam keadaan gelap gulita. Pada saat itu, manusia sangat membutuhkan cahaya agar bisa melewati Sirath. Dari mana orang-arang mukmin mendapatkan cahaya itu? Cahaya itu berasal dari amalan-amalan yang dikerjakan ketika masih di dunia. Diantara amalan ini adalah : shalat Subuh berjama’ah.
Diriwayatkan Buraidah Al-Aslami, Rasulullah SAW bersabda:

“berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat”. (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

* Surga yang dijanjikan

Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari, Rasulullah SAW bersabda :

“barang siapa yang shalat dua waktu yang dingin maka akan masuk surga”. (HR. Al-Bukhari)

Dua shalat yang dingin itu adalah shalat Subuh dan Ashar (dalam Fath Al-Bari disebutkan bahwa yang dimaksud dengan shalat “Al-Bardaini (dua waktu yang dingin) adalah shalt Subuh dan Ashar. Disebut dingin karena dua shalat tersebut terletak pada ujung hari (pagi dan sore). Saat yang sejuk dan panas matahari tak lagi terik).

B. Melihat ALLAH SWT
Ini adalah keistimewaan tertinggi diantara keistimewaan-keistimewaan yang lain. Pemberian yang sangat besar dan hadiah yang agung. Siapa yang mendapat kesempatan ini? Merekalah yang menjaga shalat dua raka’at shalat Subuh dan Asar. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah SAW bersabda :

“kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, ketika melihat bulan purnama. Beliau berkata, ‘sungguh, kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan yang tidak terhalang dalam melihatnya. Apabila kalian mampu, janganlah kalian menyerah melakukan shalat sebelum terbit matahari dan shalat sebelum terbenam matahari. Maka lakukanlah”. (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Subhanallah!! Kebaikan ini terdapat pada shalat Subuh.

C. Siksa pedih bagi yang meninggalkannya
Secara umum meninggalkan shalat merupakan dosa yang besar, karena amalan shalat adalah yang pertama kali dihisab pada hari kiamat. Jika shalatnya baik maka baik pula seluruh amalannya, jika shalatnya jelek maka jeleklah seluruh amalannya. Rasulullah SAW telah menyebutkan hukuman berat bagi yang tidur dan meninggalkan shalat wajib. Padahal rata-rata penyebab utama seorang muslim meninggalkan shalat Subuh adalah TIDUR.
Rasulullah SAW bersabda :

“Sesungguhnya telah datang kepadaku tadi malam dua tamu (Jibril dan Mikail). Keduanya diutus kepadaku, dan berkata, ‘berangkatlah’, lalu saya pergi bersama mereka. Kami mendatangi orang yang sedang tidur dan yang lainnya berdiri tegak di atasnya dengan membawa batu. Lalu tiba-tiba melepaskan batunya tepat pada kepalanya hingga hancur luluh kepalanya. Batu itu telah meleburkannya. Kemudian dia mengambil kembali dan dia tidak mengulanginya hingga kepalanya pulih kembali, sebagaimana semula. Kemudian mereka akan kembali, lalu dia akan melakukan sebagaimana yang telah dia lakukan pada pertama kalinya. Rasulullah SAW berkata, ‘saya berkata kepada keduanya,’subhanallah! Apa ini?.’ Mereka berdua berkata: ”orang pertama yang telah anda datangi tadi, yang memecahkan kepalanya dengan batu, ia adalah orang yang membawa Al-Qur’an namum mencampakannya dengan begitu saja, dan tidur pada saat shalat wajib.”

Adapun gambaran orang memukul kepalanya, adalah karena kepala merupakan tempat akal, tempat paling mulia yang dimiliki manusia.

D. Shalat sunnah yang lebih mulia daripada dunia seisinya
Shalat fajar (yaitu shalat sunnah sebelum Subuh) merupakan shalat sunnah yang paling banyak pahalanya dibandingkan sahalat sunnah lainnya. Rasulullah SAW mengistimewakan dengan pahala yang begitu besar.
Diantaranya, Rasulullah SAW bersabda yang diriwayatkan oleh Aisyah :

“dua raka’at fajar (shalat sunnah sebelum Subuh) lebih baik dari dunia seisinya.” (HR Muslim)

Coba renungkan, ini semua baru keutamaan shalat fajar. Lalu bagaimana dengan shalat Subuh? Sudah semestinya pahala shalat wajib lebih besar daripada shalat sunnah. Maka, orang yang mampu meninggalkan dunia dan bangun sebelum waktu Subuh, kemudian ia menunaikan dua raka’at fajar, dialah orang yang sukses dalam ujian.

E. Waktu yang menjadi saksi
ALLAH SWT mengagungkan shalat Subuh dalam Al-Qur’an:

“Demi fajar dan malam yang sepuluh.” (AL-Fajr: 1-2)

Waktu ini adalah waktu yang menjadi saksi. Waktu yang disaksikan oleh hamba ALLAH SWT yang mulia yaitu para Malaikat!. Semua Malaikat turun ke Bumi untuk menyaksikan shalat Subuh.

F. Berada di bawah lindungan ALLAH SWT
Rasulullah SAW berjanji bahwa bila shalat Subuh anda kerjakan, maka ALLAH SWT akan melindungimu seharian penuh. Diriwayatkan Jundab bin Sufyan bahwa Rasulullah SAW bersabda :

“Barangsiapa melaksanakan shalat Subuh maka ia dalam jaminan ALLAH SWT. Maka jangan coba-coba membuat ALLAH SWT membuktikan janji-NYA. Barangsiapa membunuh orang yang menunaikan shalat Subuh, ALLAH SWT akan menuntutnya, sehingga ia akan membenamkan mukanya kedalam neraka.” (HR Muslim)

G. Muara ilmu dan iman
Rasulullah SAW menjadikan shalat Subuh sebagai kesempatan untuk mengajarkan kebaikan kepada sahabatnya. Shalat Subuh menjadi salah satu sarana penting dalam tarbiyah, karena shalat Subuh merupakan saat-saat ketika hati dan pikiran sedang jernih, sehingga otak lebih mudah menangkap sesuatu yang sedang dibahas.

H. Latihan harian bagi ruhani
Rasulullah SAW selalu menganjurkan untuk tetap di dalam masjid untuk berdzikir setelah shalat Subuh, hingga waktu terbit matahari. Waktu pagi, ibarat acara pelatihan peningkatkan keimanan sebagai permulaan menapaki har-hari bagi seorang mukmin.

I. Penghapus dosa setengah usia
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda :

“Shalat lima waktu, jum’at ke jum’at dan Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa diantara keduanya, apabila menjauhi dosa-dosa besar.” (HR Muslim)

Masa antara shalat Isya’ dan shalat Subuh adalah waktu yang terlama dibanding shalat-shalat yang lain. Dengan demikian shalat Subuh menjadi penghapus dosa setengah hari, hal ini berarti shalat Subuh menjadi penghapus dosa setengah umur bagi yang mengerjakannya.

J. Berkah tiap langkah
Keberkahan itu ada di waktu pagi. Jam-jam pertama di pagi hari (setelah shalat Subuh) merupakan waktu yang paling barakah dalam satu hari penuh. Tak ada seorangpun yang dapat memanfaatkannya kecuali orang-orang yang bangun pagi buta dan shalat Subuh. Kemudian ia memulai harinya dengan menggunakan waktu sejak awal. Berkah ALLAH SWT ada dalam segala hal. Mulai dari pekerjaan, bercocok tanam, perdagangan, membaca, musafir dan bejihad di jalan ALLAH SWT.

Shalat Subuh merupakan standar nilai sebuah umat. Umat yang lalai akan Subuh berjamaah, adalah umat yang tidak berhak mendapatkan kejayaan, akan tetapi berhak untuk diganti dengan yang lain. Umat yang menjaga shalat Subuh secara berjamaah adalah umat yang berhak untuk tegak kokoh dimuka bumi ini!

Shalat Subuh berjamaah (bagi laki-laki) dan shalat awal waktu di rumah (bagi wanita). Shalat Subuh tepat waktu akan membiasakan hidup teratur dalam sehari penuh.

Pernah, salah seorang penguasa Yahudi menyatakan bahwa mereka tidak takut dengan orang islam kecuali pada satu hal. Ialah bila jumlah jamaah shalat Subuh mencapai jumlah jamaah shalat jum’at.

Semoga uraian di atas dapat memberi pengetahuan baru dan menyadarkan kita semua mengenai keutamaan akan shalat Subuh. Maka, ajaklah keluarga, teman-teman, orang-orang yang anda sayangi dan orang terdekatmu untuk melakukan shalat Subuh tepat waktu.
(dikutip dari Misteri shalat Subuh karya DR. Raghib as Sirjani)

Keistimewaan Shalat Shubuh dan Isya

Didalam buku karya Dr Raghib As Sirjani yang berjudul Misteri Shalat Shubuh ( Best Seller lho..) bahwa terdapat 10 keistimewaan yang didapat dengan Shalat Shubuh berjamaah, Diantaranya :
-Pahala Tanpa Batas

Orang yang melaksanakan shalat shubuh berjamaah mendapatkan keistimewaan yang labih daripada orang yang shalat shubuh tidak berjamaah. bahkan dia mendapatkan lebih dari semua itu. Dia memndapatkan pahala seperti orang-orang yang shalat berjamaah pada umumnya, yaitu 25 derajat atau 27 derajat pahala. kebaikan akan selalu menyertainya dan kejelekan akan dihapus darinya, juga kedudukannya di sisi Allah akan ditinggikan. Para malaikat pun mendo’akannya dan beberapa ganjaran lain yang didapatkan oleh orang yang berjamaah pada Umumnya. Namun, shalat shubuh memiliki kelebihan khusus yang tidak ada pada shalat yang lain. Diantaranya :
Pahala satu malam penuh

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari ‘Ustman bin affan r.a. berkata : Rasulullah Saw telah bersabda : ” Man Sholla -al Isya a jamaa’atan fakaannamaa qaama nisfal laili, waman sholla -as subha fii jamaa’atin fakaannamaa shollal laila kullahu .”
artinya : ” Barangsiapa yang shalat isya berjamaah, maka seakan-akan ia telah shalat setengah malam, Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah, maka seakan-akan ia telah melaksanakan shalat satu malam penuh. ” (HR Muslim)
” Mampukah anda shalat satu malam penuh? “
Dengan karunia dan kemuliaan-Nya, Allah Swt telah memberi anda pahala ini, jika anda shalat shubuh dan isya berjamaah. dan mungkin sudah diketahui oleh semua orang bahwa pahala shalat malam itu sangat besar pahalanya dan agung. tapi pahala shalat shubuh jauh lebih mulia darinya.

Menurut anda, Mana yang lebih afdhal;
- menghidupkan malam qadar secara sempurna dengan ibadah ?; atau shalat shubuh berjamaah pada bulan syawal, safar atau rajab–atau bulan-bulan lain selain bulan ramadhan ?.
Mana yang paling berat timbangannya disisi Allah ?
Mana yang paling anda sedihkan ketika tidak bisa melaksanakannya ?
Mana yang paling hina disisi Allah ketika anda tidak bisa melaksanakannya ?

Saudaraku, Bukankah kita ini shalat karena Allah Swt ?
Kalau kita mengetahui bahwa keridhaan Allah tidak akan didapat kecuali dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban-Nya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. dengan cara yang diperintahkan dan ditempat yang di inginkan-Nya, Mengapa kita harus mendahulukan sesuatu yang tidak diutamakan Allah Swt ? dan mengapa mengakhirkan sesuatu yang justru sesuatu itu sangat di utamakan Allah. Kalimat ini bukan bermaksud untuk meremehkan nilai malam qadar. Malam qadar adalah malam paling mulia dalam 1 tahun, dan juga malam yang lebih baik dari seribu bulan, kendatipun demikian, tetap kedudukannya sebagai shalat sunnah dan tidak lebih utama daripada shalat wajib.

Allah telah menjelaskan wajib itu secara umum lebih utama dari yang sunnah. Allah menjelaskan dalam Hadist Qudsi-Nya yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah Saw bersabda. ” Allah Berfirman : ” Wama taqarraba ilayya bisyaiin ahabbu ilayya mimmaq taradtu’ alaihi, wama yazaalu ‘abdii yataqarrabu ilayya binnawaafili hatta uhibbahu..”
artinya : ” tidak ada amal yang dikerjakan hamba-Ku, – dengan maksud untuk mendekatkan diri kepada-Ku- yang lebih Aku cintai, selain ibadah wajib yang Aku perintahkan kepadanya. dan hamba-Ku terus mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan sunnah sehingga Aku mencintainya..”.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah Saw bersabda :
” Kalau sekiranya manusia mengetahui apa yang tersembunyi dalam adzan dan shaf pertama, maka mereka tidak akan mendapatkan bagian kecuali dengan jalan di undi didalamnya, niscaya mereka akan ikut serta dalam undian ( banyaknya yang berbondong-bondong duna untuk menempati shaf pertama). dan jika mereka mengetahui apa yang didapatkan di awalo kedatangan ( shalat berjamaah), niscaya akan berlomba-lomba. dan jika mereka mengetahui apa yang tersimpan dalam shalat shubuh dan shalat isya’, niscaya mereka akan mendatanginya walau dengan merangkak .” (HR Al-Bukhari)
Sesungguhnya Allah memberikan kesempatan yang sama di setiap saat dalam kehidupan anda, dalam Alqur’an disebutkan :

[40:60] Dan Tuhanmu berfirman: “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”.

[2:186] Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Kewajiban anda hanyalah berdo’a, niscaya Allah akan mengabulkan permohonan anda, kapan, dan dimanapun anda berada sepanjang hidup anda. sebenarnya anda mempunyai waktu yang mulia ini. setiap malam sepanjang tahun, akan tetapi anda sering melupakannya.
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah Saw bersabda : ” Allah akan turun ke langit bumi pada setiap malam. Dia berkata : ” Mana hamba-Ku yang berdo’a, untuk Aku kabulkan (Do’anya)? Mana hamba-Ku yang meminta kepada-Ku untuk Aku Penuhi (Pemintaannya)? Mana hamba-Ku yang beristighfar untuk Aku ampuni (Dosanya)?.” (HR Bukhari dan Muslim).

Pahala Shalat shubuh lebih tinggi, kewajiban melaksanakan shalat shubuh lebih penting, dan do’a lebih cepat dikabulkan ketika shalat shubuh. namun, mengapa manusia malah tidur pada saat adzan shubuh berkumandang? mengapa mereka meninggalkan kewajiban ini? sebuah pertanyaan yang perlu kita jawab dengan segera!!

Berikut ini adalah tips dan trick Mudah menjalankan shalat shubuh :
-Ikhlas,
-Tekad yang kuat,
-Hindari dosa,
-Do’a
-Berteman dengan Orang shalih,
-Memperhatikan cara tidur,
-Jangan kekenyangan,
-Mengingat-ngingat keutamaan waktu fajar,
-Tiga Bel Alarm pengingat,
-Ajak Orang lain.

CP: http://zahsihsayru.wordpress.com/2010/08/14/keistimewaan-shalat-shubuh/

Kisah ibu tua yang terlantar

Konon pada jaman dahulu, di Jepang ada semacam kebiasaan untuk membuang orang lanjut usia ke hutan. Mereka yang sudah lemah tak berdaya dibawa ke tengah hutan yang lebat, dan selanjutnya tidak diketahui lagi nasibnya.

Alkisah ada seorang anak yang membawa orang tuanya (seorang wanita tua) ke hutan untuk dibuang. Ibu ini sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Si anak laki-laki ini menggendong ibu ini sampai ke tengah hutan. Selama dalam perjalanan, si ibu mematahkan ranting-ranting kecil. Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibu ini.

"Bu, kita sudah sampai",kata si anak. Ada perasaan sedih di hati si anak. Entah kenapa dia tega melakukannya.

Si ibu , dengan tatapan penuh kasih berkata:"Nak, Ibu sangat mengasihi dan mencintaimu. Sejak kamu kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang ibu miliki dengan tulus. Dan sampai detik ini pun kasih sayang dan cinta itu tidak berkurang.

Nak, Ibu tidak ingin kamu nanti pulang tersesat dan mendapat celaka di jalan. Makanya ibu tadi mematahkan ranting-ranting pohon, agar bisa kamu jadikan petunjuk jalan".

Demi mendengar kata-kata ibunya tadi, hancurlah hati si anak. Dia peluk ibunya erat-erat sambil menangis. Dia membawa kembali ibunya pulang, dan ,merawatnya dengan baik sampai ibunya meninggal dunia.

Mungkin cerita diatas hanya dongeng. Tapi di jaman sekarang, tak sedikit kita jumpai kejadian yang mirip cerita diatas. Banyak manula yang terabaikan, entah karena anak-anaknya sibuk bisnis dll. Orang tua terpinggirkan, dan hidup kesepian hingga ajal tiba. kadang hanya dimasukkan panti jompo, dan ditengok jkalau ada waktu saja.

Kiranya cerita diatas bisa membuka mata hati kita, untuk bisa mencintai orang tua dan manula. Mereka justru butuh perhatian lebih dari kita, disaat mereka menunggu waktu dipanggil Tuhan yang maha kuasa. Ingatlah perjuangan mereka pada waktu mereka muda, membesarkan kita dengan penuh kasih sayang, membekali kita hingga menjadi seperti sekarang ini.

source: http://kumpulanceritamotivasi.blogspot.com/2009/08/kisah-menyentuh-seorang-ibu-tua.html


sumber http://wahw33d.blogspot.com/2011/01/kisah-tentang-ibu-tua-yang-terlantar.html#ixzz1AvHGX58i