Katro and Katri ( its not real name ) have a long time to waited for a special moment when Their Idol Justin Bibir ohh sorry I mean Justin Beiber comes to Jakarta. They have bought ticket of concert two month before it.
Lho kok pakai bahasa Inggris, eh maaf kebawa judul, gak tahu bahasa Inggrisnya bener atau enggak, soalnya penulis juga gak pinter-pinter amat sama bahasa Inggris. Kira-kira sobat tahu gak arti judul di atas???. Yah artinya kurang lebih, “ Justin Beiber salah satu simbol hedonisme, ketika tontonan menjadi tuntunan dan tuntunan hanya menjadi sebuah tontonan”.
Jadi Katro dan Katri ( bukan nama sebenarnya ) telah lama menunggu sebuah momen spesial yaitu ketika pujaan mereka Justin Beiber datang ke Jakarta. Mereka sudah membeli tiket konser dua bulan sebelumnya.
Tanggal 23 April 2011 rencananya si penyanyi asal Kanada itu mau konser di Jakarta, tepatnya di Sentul International Convention Centre, untuk menyapa penggemar beratnya yaitu umumnya dari kalangan ABG ( Anak Baru Gede ), yang akrab dikenal dengan nama Beliebers, atau Belibet atau apalah, maklum penulis udah gak remaja lagi yah jadi gak begitu paham sama yang begituan.
Tentu saja, para penggemarnya sueneng banget gitu ceritanya, kaya ayam laper dikasih dedak, pasti langsung diserbu. Gak heran juga harga tiket yang mahal bahkan sampai jutaan rupiah untuk yang Very Important Person ( VIP ) pun langsung ludes, kaya gorengan diobral gratisan. Bayangain Cuma selembar kertas bro, harganya sampai jutaan rupiah.
Bahkan banyak Beliebers yang kecewa terus nangis tersedu-sedu dan akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan meminum Es Jeruk segelas, hanya karena tidak kebagian tiket konser yang sudah terjual habis.
Banyak juga yang sudah ngantri sejak semalaman, tidur layaknya gelandangan, ditemani gelandangan beneran di depan loket penjualan tiket, hanya untuk membeli selembar dua lembar tiket konser si Justin Beiber itu. Nah kalau jadi calo tiketnya lumayan tuh.
JUSTIN BEIBER
Dia adalah seorang anak multi talenta alias mempunyai lebih dari satu bakat, yah kaya si Sule. Berawal dari hobinya memainkan beberapa alat musik dan bernyanyi serta menjuarai beberapa lomba nyanyi di Kanada, Justin dan Ibunya mencoba peruntungan untuk mengupload beberapa video ke Youtube. Video yang diunggah ke Youtube di luar dugaan banyak disukai oleh penonton ( viewer ), bahkan tercatat sampai jutaan viewer.
Nah dari situlah kemudian seorang penyanyi hip hop bernama Usher melihat video Justin di Youtube dan dia akhirnya mengorbitkan Justin Beiber menjadi artis dunia yang ngetop sampai ke pedalaman hutan.
Jasa Situs Pengunggah Video Singkat Youtube
Memang banyak sekali artis-artis seperti Justin Beiber yang ngetop gara-gara mereka mengunggah video narsis mereka ke Youtube. Tercatat di dalam negeri saja seperti Sinta dan Jojo dengan Lipsing keong racun, Bona Paputungan dengan lagu yang menceritakan cita-citanya menjadi Gayus Tambunan, atau yang lagi ngetop adalah Briptu Noorman Kamaru dengan Lipsinglagu India yang dinyanyikan oleh Jengis Khan ehh Syakhrukh Khan.
Justin Beiber van Gorontalo
Terus terang penulis sering browsing juga video-video di Youtube, melihat aksi-aksi narsis orang-orang yang pingin jadi artis, ada yang nyanyi sambil main gitar ada yang main gitar sambil nyanyi, ada juga yang main gitar dulu baru nyanyi, ada yang dandan aneh-aneh, ada yang konyol, ada yang garing, ada yang begini begitu, wahh pokoknya sebegitunya pingin jadi artis. Emang enak apa jadi artis??.
JUSTIN BEIBER HANYA SEBUAH ROBOT ??
ilustrasi
Hah, yang bener itu, bukannya dia manusia???. Iya dia memang manusia.
Sekarang kita lihat Justin Beiber, dia seorang artis dunia super ngetop, remaja terpopuler sedunia, dimana-mana dielu-elukan kalangan ABG, kita bisa lihat bagaimana ketika para ABG itu histeris ketika melihat si Justin Beiber nyanyi, banyak yang teriak-teriak, kaya orang gila, wahh pokoknya heboh lah.
Namun jika kita menilai secara mendalam dan objektif maka kita akan merasa kasihan dengan si Justin Beiber itu, lho kenapa??, yah inilah yang penulis maksud dengan Robotisasi Manusia.
Bayangkan coba, seorang anak remaja seperti Justin Beiber itu seharusnya menikmati keceriaan layaknya sebagai seorang remaja pada umumnya, seharusnya dia sekolah, bermain dan belajar layaknya remaja-remaja pada umumnya. Namun apa yang menimpa Justin itu bukanlah memanusiakan manusia, tetapi robotisasi atau menjadikan manusia sebagai mesin pencetak uang, bagi siapa?? Ya bagi segelintir orang saja ( baca : Kapitalis ).
Justin Beiber sudah sejak dini harus menerima hidup yang super ketat, bangun jam sekian, nanti pemotretan, jam sekian shooting iklan, jam sekian konser, jam sekian latihan vokal, jam sekian ketemu wartawan, jam sekian menyapa penggemar. Besok Konser di Inggris, Besoknya lagi di Australia, besoknya lagi di Zimbabwe, dan sebagainya, selain itu privasinya selalu terganggu oleh penggemar-penggemar ( fans ) beratnya. Coba sobat bayangkan kapan dia bisa menikmati hidup???, bisa bertemu teman-temannya, bisa main bola, bahkan sekolah pun harus di rumah dengan mengundang guru.
Beberapa Psikolog anak bependapat, jika seorang anak sudah sejak dini mengalami hidup super ketat, dan hidup layaknya seperti mesin dan komputer, sehingga mengekang kebebasannya, mengekang ekspresinya, dan sebagainya, maka si anak ketika beranjak dewasa akan mengalami suatu hal yang disebut sindrom anti sosial akut.
Logikanya seperti ini, jika Justin Beiber sudah tidak ngetop lagi suatu hari nanti, maka dia akan canggung ( minder ) untuk berkumpul atau bersosialisasi di masyarakat, karena memang dia biasa hidup dikekang dengan segala scedule ( jadwal ) yang padat dan dia jarang bercengkrama dengan orang lain selain kru-kru ( pekerja ) yang ada di sekitarnya.
EKSPLOITASI ANAK HABIS-HABISAN
Inilah Kapitalisme sobat, kapitalisme selalu mengeksploitasi apapun secara habis-habisan yang mampu menghasilkan keuntungan baginya. Kadang eksploitasi itu tidak mengindahkan sisi-sisi negatif dan merusak, yang penting bagi kaum Kapitalis adalah Menguntungkan dan mempertebal pundi-pundi Dolar mereka.
Kita lihat bagaimana Freeport di Papua yang telah menyebabkan kerusakan alam yang sangat parah di sana, namun pihak Freeport tidak peduli, bagi mereka emas Papua harus diangkut ke kantong mereka, mereka tidak peduli orang Papua masih pakai koteka, masih berpirimitif ria dengan kebodohan dan kemiskinan, bagi mereka itu justru menguntungkan, karena jika orang Papua pintar maka orang Papua pasti akan memberontak kepada Freeport.
Freeport akan pergi ketika seluruh kekayaan alam Papua sudah habis, ketika tanah Papua sudah kering kerontang, dan meninggalkan segala kesengsaraan yang ada di sana. Istilahnya habis manis sepah dibuang.
Begitu juga dengan Justin Beiber, ketika dia banyak yang suka, populer dan terkenal, maka segala media massa akan “dipaksa “ meliput acaranya, meliput aksi panggungnya, dia dielu-elukan, dibuat selebay mungkin agar penggemarnya semakin histeris, Justin akan ditarik kesana-kemari layaknya Kerbau yang dicocok hidungnya, untuk konser lah, untuk ini lah untuk itulah dan untuk semua yang mampu menghasilkan uang yang banyak bagi para Kapitalis. Namun ketika popularitas Justin Beiber sudah meredup maka dengan mudahnya para Kapitalis itu membuang dia ke tempat sampah, dan melupakannya untuk selama-lamanya, layaknya sampah.
SIMBOL HEDONISME
Apa itu Hedonisme???
Secara bahasa Hedonisme berasal dari kata latin yaitu Hedusatau Hedunus dan Isme. Hedus artinya adalah senang, bahagia,Happy dan Isme adalah paham.
Jadi Hedonisme adalah paham tentang kesenangan dunia, dan menjadikan kesenangan dunia sebagai tujuan akhir suatu kehidupan.
Para pelaku Hedonisme disebut kaum Hedonis, mereka biasa berdandan superperfectcionist atau memuja kesempurnaan, yang kulitnya hitam diputihin, berdandan berlebihan. Hedonisme sudah merambah remaja-remaja Indonesia, terbukti 51 % remaja putri Jabodetabek sudah tidak perawan lagi, pacaran pun sudah semakin menggila, seks diluar nikah pun sudah hal biasa dan sudah tidak tabu lagi, bahkan artis yang video panas perzinaanya beredar luas di masyarakat juga tak malu tampil di televisi dan mungkin juga tak tahu malu.
Justin Beiber jelas simbol hedonisme remaja, segala hal ditiru oleh remaja masa kini, segala penampilannya, segala macam gaya hidupnya, dan itu sudah seolah menjadi darah daging sendiri bagi remaja-remaja muslim miskin iman di Indonesia.
Hari Mukti seorang mantan artis dan penyanyi Rock era 90 an mengatakan bahwa Artis dan penyanyi kebanyakan membawa gaya hidup sesat barat, dan membawa pengaruh setan kepada setiap pengagumnya. Ketika seorang artis bernyanyi maka akan menimbulkan suatu gairah tersendiri oleh pendengarnya, jika Cuma gairah masih normal, namun gairah inilah yang akhirnya dimanfaatkan oleh setan untuk melakukan tipu dayanya, sehingga para pengagumnya akan cenderung tersesat.
Ketika Tontonan Menjadi Tuntunan, dan Tuntunan Menjadi Tontonan
Inilah sekilas ungkapan orang-orang bijak yang mengomnetari kehidupan jaman sekarang, yaitu ketika sebuah tontonan yang memang layaknya hanyalah sebuah tontonan namun itu dijadikan tuntunan, diteladani dan diamalkan, sedangkan sebuah tuntunan, nasihat dan seruan kebaikan hanya menjadi sebuah tontonan belaka.
IDOLA DAN PENGAGUM
Idola menurut kamus bahasa Indonesia dan juga kamus besar Bahasa Inggris artinya berhala atau sesuatu yang disembah atau dikagumi secara berlebihan. Wahh berhala tuh, jaman Rasulullah saja dihancurkan. Maka jangan heran ketika tiket konser Justin Beiber di Sentul International Convention Centre harganya bisa mencapai jutaan rupiah, itupun para pembelinya ngantri kaya semut nemu permen.
Berbeda dengan pengagum, semua orang pasti punya kekaguman tertentu kepada orang lain, pengagum itu adalah mereka para pengikut atau pemuja para idola, karena merekalah idola menjadi terkenal. Pengagum ada dua, yaitu
Pengagum Biasa
Artinya mereka hanya mengagumi salah satu atau beberapa sisi saja dari kelebihan sang pujaan semata, dan tetap berpikiran objektif serta cerdas tentang idola atau orang yang dikagumi yaitu semua orang pasti punya kelebihan dan kekurangan, biasanya pengagum ini adalah mereka yang sudah berpikiran dewasa atau yang berpikiran luas serta cerdas, artinya pengagum ini biasanya tidak gila dan tidak akan histeris ketika ketemu sang pujaan, biasanya pengagum ini mengagumi sebagai bentuk apresisiasi ( penghargaan ) kepada karya-karya orang yang dikagumi.
Pengagum Berat / fanatik ( Extreme Fans / Fanatic Fans )
Yaitu mereka yang mengagumi secara membabi buta dan emang buta, mereka menilai sang idola hanya secara subyektif semata artinya gak peduli keburukan-keburukan sifat idola mereka, yang penting mereka suka dengan sang idola. Segala gerak gerik sang idola diikuti, segala gaya hidupnya, termasuk seks bebas pun mereka ikuti, gak peduli dosa, gak peduli halal haram, gak peduli sama Allah Swt Sang Pencipta. Mereka pada umumnya adalah anak-anak Remaja Ababil alias ABG labil, kekanak-kanakan dan mereka yang belum bisa berpikiran sehat, serta mempunyai pandangan yang sangat sempit atas idolanya. Mereka biasanya akan histeris ketika ketemu sang idola. Mereka mengagumi hanya berdasarkan nafsu saja tanpa menggunakan akal, mereka akan sangat marah ketika sang idola disinggung kejelekannya, misalnya pengagum berat Justin Beiber, atau pengagum berat Ariel, serta mereka-mereka kaum Hedonis sesat, wah dengan segala hawa nafsu yang ada pasti akan mengolok-olok dan marah-marah tanpa sebab kepada orang-orang yang memperingatkan kepada mereka tentang sisi negatif sang idola, yah samalah ketika Nabi Muhammad Saw berdakwah di Mekah, kaum kafir Quraisy mengolok-oloknya, menjelek-jelekannya, dan memfitnahnya sebagai penyihir dan sebagainya.
Menurut ilmu psikologi, pengagum fanatik cenderung berpikiran tidak sehat, sempit, tidak waras, brutal dan berbahaya, karena bagi mereka Idolanya adalah segalanya, dan segalanya hanya demi idola. Pengagum Fanatik akan mengorbankan segalanya hanya demi sang idola. Bahkan ada seorang artis yang istrinya dipukul oleh pengagum ( fans ) fanatiknya, karena pengagum ini sangat cemburu kepada istrinya yang menikah dengannya. Nah loh jadi pengagum fanatik gak waras kan??? Alias gendeng.
Contoh lain yaitu ketika Justin Beiber tiba di bandara Soekarno Hatta kemarin Jumat 22 April 2011 jam 15.30, dengan didampingi oleh Selena Gomez pacarnya, nah para Belieber ini kelihatannya sangat kecewa dan marah, karena mereka cemburu. Mobil Mercedez Benz yang mengangkut Justin Beiber pun dikejar dan distop, kemudian kacanya digedor-gedor. Ulah fans fanatik alias gemblung Beiber ini berhenti ketika Justin Beiber membuka kaca mobil dan melambaikan tangan kepada penggemarnya. Sampai segitunya, GILA.
Dulu ketika penulis kelas 2 SMA, itu jaman lagi ngetop-ngetopnya Westlife ( Boyband asal Irlandia ), emang sih penulis mengakui lagu-lagu Westlife bagus, enak-enak dan mudah diikuti. Pas westlife konser di senayan Jakarta, ada tuh teman sekelas penulis, dua orang cewek yang rela bolos 3 hari demi ngelihat konsernya Westlife di Jakarta. Teman penulis ini dapat tiket dari saudaranya di Jakarta, mereka berangkat sehari sebelum konser westlife, dan pulang sehari setelah konser selesai, padahal dalam waktu tiga hari itu ada ulangan kimia, fisika, matematika, bahasa Inggris, dan Akuntansi, ( yah memang dulu penjurusan SMA baru ada di kelas 3 ). Nah demi ketemu idola mereka rela mengorbankan ulangan pelajaran di sekolah.
WAHAI REMAJA MUSLIM, DAN PARA FANS FANATIK ARTIS, SIAPA YANG AKAN KAU JADIKAN PANUTAN DAN TELADAN ???
Remaja Muslim adalah Pemimpin bukan Pembebek
Masih mau jadi fans fanatik dengan segala macam kegilaanya???, entar gila beneran lhooo baru tahu rasa. Atau masih mau ketemu sama sang idola yang kalian agung-agungkan melebihi Allah Swt, naudzubillah, nah ini neraka jahannam menunggu kalian, lah iya orang idola palsu, kafir lagi ehh diagung-agungkan melebihi kalian menganggungkan Allah Swt, yah tunggu aja di akhirat nanti.
Mungkin penulis akan bertanya kepada kalian para pengagum Justin Beiber yang ngaku agamanya Islam, jawab dengan jujur siapa yang akan jadi panutan atau teladan kalian???, apakah itu Justin Beiber???, wah-wah saya katakan jangan deh...
Lhooo.. kenapa???.
Oke, gini logikanya, Justin Beiber bukan Islam kan???, apakah dia Nabi???, apakah dia ulama???, kyai???, apakah dia Ustad???. Jelas bukan kan, maka sangat tidak pantas bagi kalian untuk menjadikan dia sebagai panutan, apalagi kalian puja layaknya Tuhan. Lihat gaya hidup mereka, foya-foya, pacaran, berzina, bermaksiat ria, segala macam keburukan ada di balik wajah-wajah tampan mereka, dibalik wajah dan penampilan menarik mereka adalah setan yang siap menjerumuskan kalian ke dalam kesesatan yang nyata.
Ndengerin musiknya, lagunya emang gak masalah, beberapa ulama membolehkan untuk mendengarkan dan memainkan musik, namun hanya sebatas itu, tidak lebih.
NABI MUHAMMAD RASULULLAH SAW, PANUTAN DAN TELADAN SEJATI KITA
Tentu saja Nabi Muhammad dan Justin Beiber sangat jauuuuuuuuuh berbeda. Nabi Muhammad jelas manusia, dia manusia yang agung, dan mulia, dia maksum ( bebas dosa ), dan dialah manusia paling berpengaruh dan paling populer sejak 1400 tahun yang lalu.
Nabi Muhammad Saw adalah seorang pria yang sangat tampan, melebihi siapapun, bahkan Justin Beiber sekalipun. Akhlaknya sangat mulia, ajarannya menjadi panutan manusia untuk menuju ke Surga. Lha Justin Beiber, panutan merakbal...
Tentu saja bagi kita remaja muslim, hanya Nabi Muhammad lah panutan terbesar dan sejati kita, dan selamanya, kemudian baru para sahabat-sahabat Nabi ( Abu Bakar, Umar dan sebagainya ), kemudian para Tabi’in ( murid sahabat Nabi ), kemudian para Tabiut Tabi’in ( murid Tabi’in ), kemudian mereka para ulama Mazhab ( Syafii, Hambali, Hanafi, Malik ), kemudian ulama-ulama besar kaya Ibnu Taimiyah, Bukhori, Muslim, Ibnu Hambal, dan sebagainya, kemudian mereka para ilmuwan dan ulama terdahulu seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusy, dan sebagainya, kemudian mereka para mujahidin seperti Thariq bin Ziyad, Shalahuddin al Ayyubi, dan sebagainya, dan terus ke mereka para ulama-ulama biasa, dan terakhir adalah mereka orang biasa yang punya ketakwaan dan akhlak yang mulia.
Nah tuh ternyata banyak kan panutan kita kaum muslimin, jadi ngapain kita nyari panutan selain mereka yang umumnya gak bener, sesat dan kafir.
“Di akhirat kelak, seseorang akan dikumpulkan bersama orang-orang yang dicintainya ( diidolakannya )”, masih mau mengidolakan orang kafir????.