Dakwah Buat Remaja

Dakwah Kepada Remaja Supaya semakin mudah dalam menjalani hidup dan menuju ke jalan Islam... Semoga bermanfaat[]

Kisah Ibrahim bin Adham dan Buah Delima

Seperti yang saya janjikan, saya akan memberikan kisah lain dari Ibrahim bin Adham.
Dalam pengembaraannya, Ibrahim melakukan berbagai cara yang halal agar hidupnya berlanjut. Ia pernah jadi kuli pemecah biji gandum agar dapat memperoleh tepung untuk dibuat roti. begitu roti masak, rotinya nggak dimakan sendiri, tapi dibagikan pada fakir miskin.
Ia juga sibuk jadi pencari kayu bakar dan dijualnya ke pasar. Uang yang ia dapat, bukan cuma buat dirinya, tapi dibagi-bagikan pada fakir miskin. Alhasil, sifat-sifatnya yang penyantun dan jujur itu membuat nama Ibrahim bin Adham jadi buah bibir di kalangan masyarakat.
Uniknya, Ibrahim sendiri lebih suka menghindar. jadi, wartawan infotainment 'Baghdad Channel' misalnya, susah banget bikin wawancara sama dia. Becandanya begitu. tapi yang jelas, meski diomongin, banyak orang yang nggak tahu, kayak apa sih, Ibrahim bin Adham itu?
pada suatu hari, Ibrahim berniat ganti profesi. maka, ia pergi ke suatu tempat yang letaknya jauh dari kota, dan melamar menjadi penjaga kebun buah-buahan milik seorang kaya. berbulan-bulan lamanya Ibrahim kerja di sana, majikannya itu jarang datang ke kebun. wajar aja, namanya orang kaya, bisnisnya pasti banyak. tapi, suatu siang, sang majikan pergi ke kebunnya. ia lalu menyuruh Ibrahim mengambilkan beberapa buah delima yang masak dan manis.
Ibrahim buru-buru memetik delima-delima yang bergelantungan, dan segera menyerahkannya pada sang tuan. tanpa melihat lagi, sang tuan segera menggigit buah itu, dan...
"Phhuuuuiiiih! lho, kok masam sekali? hei, aku bilang ambil yang manis. ayo, ambil lagi buah delima yang lain!"
tanpa bicara, Ibrahim segera memetik kembali buah delima yang dimaksud, dan lagi-lagi sang tuan mendapatkan buah yang mentah dan masam.
dengan kesal ia berkata pada Ibrahim, "Hei, sudah berbulan-bulan kamu bekerja di kebun ini, tapi memilihkan delima yang masak dan manis saja kamu nggak becus. bagaimana sih kamu ini?"
"Oh, begini Tuan," jawab Ibrahim dengan tenang, "Tugas saya cuma menjaga kebun ini agar tidak dirusak oleh hewan atau supaya tidak diganggu oleh pencuri. terus terang saja, saya sama sekali tidak pernah makan buah-buahan itu. jadi, saya nggak tahu gimana rasanya buah delima asam maupun manis."
sang majikan terbengong-bengong mendengar jawaban aneh itu. selama ini, jangankan mencicipi, tukang-tukang kebun sebelumnya nggak jarang malah menjual buah-buahan itu tanpa sepengetahuannya. Dia lalu menatap tukang kebun itu dalam-dalam. sementara, yang ditatap berdiri tenang dengan cueknya. pasti bukan orang sembarangan nih, pikir sang pemilik kebun.
Aha! tiba-tiba sang pemilik kebun teringat sesuatu. sebagai tokoh masyarakat yang gaul, sudah lama ia mendengar gosip-gosip seputar sosok Ibrahim bin Adham! jangan-jangan...
"Dengan keteguhan dan kejujuran yang kamu miliki, hatiku berkata kamu pasti Ibrahim bin Adham! ya, kan? ya, kan?" serunya kegirangan.
Nah, sekarang giliran Ibrahim yang terkejut. aduh, ketahuan, deh! serba salah nih jadinya.
Tak lama sesudah peristiwa itu, Ibrahim bin Adham segera minta berhenti sebagai penjaga kebun. bukan karena minder, tapi karena ia merasa identitasnya udah ketahuan orang. padahal, ia adalah orang jujur yang sangat teguh memegang amanah. tapi, bener-bener karena Allah, bukan buat nyari pujian orang.
"Karena kamu udah tahu siapa aku," kata Ibrahim, "Maka aku berhenti." habis berkata itu, Ibrahim pun pergi berlalu.
bagaimana? masih kurang seru? masih ada kisah Ibrahim yang lain yang lebih seru! tunggu ya... akan kita bahas di entri yang lain...!

1 komentar:

ceritanya kok beda versi nggeh

 

Posting Komentar