Dakwah Buat Remaja

Dakwah Kepada Remaja Supaya semakin mudah dalam menjalani hidup dan menuju ke jalan Islam... Semoga bermanfaat[]

Siapa sih, para wali Allah itu?


Saya yakin, temen-temen pernah ketemu dengan orang yang baru semangat belajar agama. tapi ajaibnya, tiba-tiba dia bilang dengan cueknya kalau shalat sudah tidak perlu buat dia. atau ada juga orang-orang yang berkelakuan nyentrik, cuek sama aturan Allah, tapi dihormati luar biasa. alasannya, "Habis, dia wali Allah, sih..."
Saya mau ajak temen-temen untuk lebih dekat dengan wali Allah, dan siapa sih, yang dimaksud dengan wali Allah? trus, bisa nggak sih, kita jadi orang yang deket sama Allah tanpa harus jadi wali?
Sebetulnya, orang yang disebut sufi atau waliyullah itu, ciri utamanya kalau yang bersangkutan itu sibuk banget mendekatkan diri sama Allah SWT, nyari ridha Allah SWT bahkan dengan intensitas yang tinggi(1). Tapi, mereka melakukan itu semua bukan karena ingin disebut sakti atau disebut-sebut punya kemuliaan.
Seperti kita lihat nanti, bahkan banyka diantara mereka suka ngeles kalau dibilang punya kehebatan ini itu. kalau cuma nyari pengakuan manusia, itu namanya sudah riya' alias pamer. selain dosa yang bisa menghancurkan amal, riya' jelas bukan karakter seorang wali Allah. jadi, menjaga diri dari tindak kemaksiatan juga jadi ciri berikutnya. dan yang paling penting, orang itu tetap komit menjalankan ibadah dan taat sama Syari'ah.(2)
Ada bagusnya saya kutip pendapat Syaikh Yusuf Qadhawi, tentang apa sih sebenarnya "sufisme Islam" itu. dalam bukunya, Reforming The Muslim Ummah, Priorities of the Islamic Movement in the Coming Phase beliau menulis: "...Tentu saja, kita menolak pikiran yang keliru dari sufisme filosofis, seperti konsep tentang 'hulul'(inkarnasi suci) atau 'ittiha'(penyatuan mistis dengan Allah, ungkapan kegembiraan meluap-luap dari sufi bid'ah dan ketaatan para sufi yang berorientasi pada uang!
Apa yang benar-benar kita cari adalah sufisme yang esensial, murni, dari para pelopor sufisme seperti Al Hassan Al Basri, Al Fudayl ibn Iyad, Ibrahim ibn Adham, Abu Sulayman Al Darani, Abul Qasim Al Junayd dan lain-lainnya. kita mencari sufisme yang mencari keseimbangan antara Al-Qur'an dan Sunnah, sufisme yang peduli keshalehan hati dan keshalehan perilaku.
Seperti yang dikatakan dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Allah tidak melihat rupamu, namun lebih pada hatimu, maka kita mencari sufisme yang bicara tentang penyakit hati, mengisi lubang-lubangnya agar tidak tercuri oleh Setan, sehingga hati memiliki moral yang lebih baik dan shaleh, serta menghapus dosa. ringkasnya, seperti yang dikatakan oleh orang, sufisme adalah menjadi benar terhadap Allah dan baik terhadap manusia.
Inilah yang Allah firmankan dalam Surat An-nahl ayat 128: "Sesungguhnya Allah beserta orang yang taqwa dan yang berbuat kebaikan. para sufi bersama Allah dengan melakukan keshalehan, dan bersama manusia dengan melakukan kebajikan-kebajikan..."(3)
Nah, cukup clear, kan? so, jangan gampang silau, deh. asal ada orang yang tingkahnya nyentrik dikit, atau aneh-aneh bahkan dengan entengnya menabrak aturan-aturan Syari'ah, terlebih lagi meninggalkan ibadah pada Allah, dengan takjubnya kita bilang, habis dia wali Allah sih. Wow! Jaka Sembung naik Ojek! Nggak nyambung, jek!
Lantas, bagaimana dengan hal-hal yang ajaib itu? kalau yang bisa bikin begini dan begitu atau hal-hal ajaib lainnya, gimana tuh? apa itu bukan otomatis jadi ciri kalau seseorang itu Wali?
Jawabannya, nggak juga. karena, buat para wali Allah itu, hal-hal yang ajaib itu bukan tujuan utama, bukan hal yang dicari, tapi lebih sebagai konsekuensi atau buah keshalehan mereka. ya, konsekuensinya jadi orang yang taat sama Allah, memang bisa saja dapat hal-hal yang ajaib gitu. tapi sekali lagi, hal itu bukan tujuan, bukan didapat dari usaha yang sengaja, tapi benar-benar merupakan anugerah Allah SWT
Masa iya?
Iya! coba deh, dekat sama Allah. dalam sebuah hadits dibilang, KALAU SEORANG HAMBA BERUSAHA MENDEKAT SAMA ALLAH DENGAN MENJALANKAN IBADAH-IBADAH YANG SUNNAH, MAKA SEGALA GERAK-GERIKNYA AKAN SELALU DIBIMBING SAMA ALLAH SWT.
di Qur'an juga dibilang begitu. salah satunya, di surat Al-Ankabut ayat terakhir: "Siapa yang bersungguh-sungguh di jalan kami(Allah), maka akan kami tunjukkan jalan-jalan kami".
jadi, kalau kamu minder karena merasa hal itu cuma jatahnya orang-orang shaleh, nggak juga. Jangan gitu men! melihat ayat barusan, setiap Muslim yang mau sungguh-sungguh berusaha di jalan Allah bisa saja dapat petunjuk dalam hal-hal khusus, sesuai maunya Allah SWT.
Masa' sih?
Iya, bener! karena, dalam khazanah peradaban Islam ada istilah, kalau hal-hal yang khusus atau luar biasa itu ada tiga macam: Mu'jizat, Karamah, dan Ma'unah.
Mu'jizat itu kalau terjadi pada para Nabi dan Rasul. disebut Karamah kalau terjadi pada para wali Allah, dan dibilang Ma'unah kalau pada orang-orang biasa.
Kalau soal Mu;jizat, kita sudah sering dengar, ya? Nabi Musa membelah lautan, Nabi Isa menghidupkan burung dari tanah liat, Nabi sulaiman bisa memerintahkan jin dan binatang, Nabi Yunus selamat dari perut Paus, serta Nabi Muhammad SAW yang bisa mengeluarkan air dari sela-sela jemarinya, melipatgandakan makanan, sampai berbicara dengan pepohonan. dan para ulama sepakat kalau yang namanya mu'jizat nggak ada duplikasinya di luar Nabi dan Rasul.
Sementara, macam-macam karamah(kemuliaan) dari para wali juga banyak banget. mulai dari terkabulnya do'a seketika, bikin makanan muncul secara tiba-tiba, menempuh jarak jauh dengan beberapa saat, mengalahkan musuh dengan alat sederhana, sampai mendengar seruan orang yang wajahnya tak terlihat, dan sebagainya.
Nah, tapi kalau soal Ma'unah, itu terjadi pada orang-orang biasa seperti kita. contohnya, seorang ibu yang pemurah, suka menolong, dan ringan tangan. suatu hari, saat sedang duduk-duduk menerima sahabat-sahabatnya sesama ibu pengajian, atap teras rumahnya, entah kenapa runtuh. ibu ini duduk persis di bawah atap itu. disaksikan teman-temannya, atap yang seharusnya menimpa telak kepalanya itu, terpental buyar beberapa senti sebelum menimpa kepala sang ibu.
Kali ini lain, anaknya memberi uang 1000 dollar dengan pesan dipakai untuk menyenangkan dirinya. eh, nggak berapa lama, datang saudaranya, nangis-nangis minta bantuan karena mau operasi. sang ibu ini tanpa pikir panjang langsung memberikan 1000 dollarnya itu kepada sang saudara. seminggu kemudian, seorang temannya mengajaknya jalan-jalan keliling eropa sampai ke Russia. kalau dihitung-hitung, biayanya bisa kena 5000 dollar per orang!! ini kisah nyata, lho!
jadi jangan kaget. karomah atau hal-hal yang ajaib itu bukan otomatis ciri khas para wali. apalagi zaman sekarang ini, peristiwa ajaib bisa datang dari tukang sihir atau ilusionist. ya kan? kalau soal terbang di udara, Rabi'ah 'Adawiyah, pernah komentar: "Kalau begitu saja sih, burung juga bisa!"
jadi apanya yang beda? ikut aja firman Allah SWT: PARA WALI ALLAH TIDAK MENGHARAPKAN HAL-HAL SEPERTI ITU, MEREKA TIDAK BELAJAR UNTUK SANGGUP BERBUAT HAL-HAL SEPERTI ITU. TAPI MEREKA DEKAT DENGAN ALLAH TA'ALA KARENA MEMANG CINTA DAN SAYANG. MEREKA BERIMAN DAN SELALU BERTAQWA KEPADA ALLAH TA'ALA. nah, pada gilirannya, Allah akan memberi reward yang tidak disangka-sangka!
penasaran? akan kita bahas di episode yang lainnya!


0 komentar:

Posting Komentar